Lhoknga (Humas)--Kantor Kemenag Kota Banda Aceh melalui Seksi Pendidikan Agama Islam (PAI) bersama Bidang PAI Kanwil sukseskan Pembinaan Guru PAI Jenjang TK/SD/SMP/SMA/SMK/SLB, Sabtu, 21 Mei 2022.

Dalam acara di Pantai Penyu, Jalan Banda Aceh - Meulaboh, kawasan Lhoknga Aceh Besar itu, Kabid PAI Kanwil H Khairul Azhar SAg MSi menyemangati Guru PAI (GPAI) agar tetap optimis dan terus meningkatkan kompetensinya dengan mengupdate dan mengajarkan peserta didik sesuai dengan zamannya.

"GPAI seyogyanya sejahtera karena memiliki "dua ayah" yaitu Pemda dan Kemenag. Untuk itu Bapak/Ibu tidaklah perlu berpikir bagaimana nasib kami (GPAI), biarlah kami (Pemda dan Kemenag) yang berfikir bagaimana nasib tentang Bapak//Ibu semua," isyarat H Khairul, yang baru beberapa hari lalu dilantik sebagai Kabid PAI menggantikan Dr H Muntasyir SAg MA.

"Guru mata pelajaran PAI harusnya selalu optimis, semangat, berbahagia, lebih sejahtera dan lebih profesional dari guru mata pelajaran yang lainnya. Kenapa? Karena GPAI memiliki “dua orang tua” (Pemda dan Kemenag)," ajaknya.

Acara akhir pekan selain dihadiri Kasubbag TU Kakankemenag Banda Aceh, Dr Aida Rina Elisiva dan Kasi PAI Syafruddin MA, juga pemateri Syarwan Joni SPd MPd bersama Sulaiman Bakri SPd MPd. Hadir  pula penceramah Ustadz Bukhari M Ali SAg, juga dewan guru, dan jajaran PAI Kanwil dan dari Kankemenag, serta para undangan.

Oleh karena itu, lanjut Khairul, tugas Bapak/Ibu sebagai seorang "guru" antara lain harus tetap mengupdate informasi dan pengetahuan.

"Hari ini kita hidup di zaman millenial, sebagaimana mana Ali bin Abi Thalib Ra yang mengatakan, ajarilah anakmu sesuai dengan zamannya. Jadi tidak cocok kita mengajarkan anak ala zaman kita," ajak H Khairul, yang sebelumnya antara lain mengabdi sebagai Kakankemenag Aceh Barat dan di Bidang Penmad Kanwil.

Lanjutnya dalam acara pagi 20 Syawal ini, GPAI yang diberikan amanah dalam mendidik harus memiliki target menuntaskan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ). Jadikan ia prioritas utama dalam mengajarkan anak-anak kita  program tuntas Baca tulis Al-Qur'an mulai tingkat SD, SMP, sampai SMA/SMK.

"Sehingga kita tidak lagi mendengar ada berita tentang 70 persen mahasiswa Aceh yang tidak mampu baca Al-Qur'an di Provinsi Aceh yang bersyariat Islam ini," harap Khairul didampingi jajaran Pengurus asosiasi GPAI.

Menurutnya, perhatian pemerintah baik di pusat maupun di Daerah besar dan serius dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Guru PAI termasuk dalam hal kesejahteraan.

Ia berharap apa pun yang terjadi kendala di lapangan terkait dengan berbagai macam administrasi dan regulasi, baik PPG, pembinaan, dan lainnya, tetap bisa kita cari solusi dalam mendukung kualitas GPAI.

Di penghujung materi disampaikannya, bahwa ragam dukungan diberikan bagi GPAI. Pun demikian kita harapkan dukungan dari berbagai pihak untuk wujudkan visi dan misi bersama PAI. Dukungan itu antara lain dari FKG PAI, KKGPAI MGMPPAI, Pokwas PAI, AGPAI GPAI dan seluruh stakeholder terkait, baik Pemda maupun Kemenag di Tingkat Kab/Kota dan Provinsi.

"Kami juga mengucapkan terima dan  apresiasi kepada Pemda baik di Kab/Kota maupun provinsi yang telah membiayai PPG," ucapnya dikaitkan dengan apresiasi yang sedang berlangsung di Bali bersama Dit PAI Ditjen Pendis.

"Maka diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara Pemda dan Kemenag dalam hal pembiayaan peserta PPG PAI," ulangnya.

"Jangan sampai guru PAI kita yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti PPG, tetapi tidak bisa mengikutinya disebabkan karena tidak dialokasikan anggaran dalam pembiayaan PPG dimaksud," ingat Khairul.

Dalam acara Direktorat PAI Ditjen Pendis ini juga, Dr Muntasyir yang kini jadi Kabid PD Pontren Kanwil, ikut didampingi PTP Seksi PAI SMA/SMK) Dr Taharuddin MA dan Irfan Effendi, SE (Operator Siaga).

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa’adi mengapresiasi kepedulian dan kontribusi Pemerintah Daerah, baik provinsi dan kabupaten/kota, dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) terhadap guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.

“Saya ucapkan ribuan terima kasih kepada para Kepala Daerah yang telah terlibat aktif dalam mendukung penyelenggaraan PPG PAI Tahun 2021 dan Tahun 2022, dan semoga pula tahun-tahun selanjutnya,” kata Wamenag.

Wamenag menerangkan, Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (Dit.PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) memberikan Tanda Mata sebagai wujud apresiasi untuk para Kepala Daerah.

“Memang ini tidak biasa, barangkali sepanjang sejarah Kementerian Agama kegiatan seperti ini baru pertama kali diselenggarakan,” terangnya.

Menurut Wamenag, program PPG PAI diselenggarakan dan dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dengan mengacu kepada Standar Pendidikan Guru yang mencakup standar pendidikan, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat.

“Program ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas Guru PAI dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan di bidangnya,” jelasnya.

Dalam praktiknya, lanjut Wamenag, pelaksanaan PPG PAI membutuhkan komitmen semua unsur baik dari tingkat pusat, daerah, sampai tingkat satuan pendidikan. “Untuk itu, kesepahaman antar seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan sangat diperlukan. Sinergitas Kemenag dan Pemda wujudkan profesionalitas guru PAI,” tuturnya.[ansaruddin/yyy]