Banda Aceh (Inmas)---Mewakili Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, H Saifuddin, SE membuka Workshop Penyusunan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) Penghulu dan Workshop Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu bagi Tim Penilai Provinsi dan Kabupaten/ Kota Kemenag se Aceh tahun 2018, di Permata hati Hotel Aceh, Banda Aceh (9/5).

Pada kesempatan tersebut Kabag TU mengajak semua penghulu di Kemenag Aceh agar benar-benar bersih dari pungutan liar.

"Jangan lagi ada pungli, karena sekarang sudah ada syafaat resmi dari pemerintah berupa tunjangan kinerja atau tukin untuk para penghulu dan para kepala KUA,"ungkap Saifuddin yang akrab disapa Yahwa.

"Bahkan kini penghulu juga ada transportasi untuk pencatatan pernikahan di luar Kantor, maka rujukannya adalah regulasi, nikah di Kantor Nol Rupiah atau gratis, sedangkan diluar Kantor 600 ribu," lanjut Yahwa sesuai dengan PP no 19 tahun 2015. 

Ia  juga meminta para Kepala KUA atau penghulu supaya dapat mengembalikan roh KUA yang sangat disengani dan dihormati masyarakat.

"Dahulunya, Kepala KUA selalu jadi panutan masyarakat, sehingga menjadi penengah dalam berbagai macam masalah dan pemberi solusi di tengah-tengah masyarakat. Kehadiran dan peran kepala KUA selalu dibutuhkan sebagai sosok yang disegani dan juga sebagai mufti di Kecamatan," ujarnya lagi.

Dihadapan peserta, ia berharap hasil dari workshop tersebut dapat ditularkan pada rekan-rekan di daerah.

"Saya harap bagi semua peserta yang hadir agar menjadi duta-duta dalam berbagi ilmu didaerah masing-masing, Jangan pelit berbagi ilmu karna ilmu semakin dibagi semakin bertambah. Semoga dengan satu orang yang dikirim bisa jadi akan menjadi 5 bahkan lebih yang mampu menilai dupak di daerah masing-masing," harap Yahwa.

Mari sama-sama kita tingkatkan kinerja untuk membangun Kementerian Agama yg lebih baik, diharapkan bagi para penghulu agar dapat memberi palayanan yang terbaik bagi masyarakat, lanjutnya.

Workshop yang diadakan Kemenag Aceh melalui Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syari'ah diikuti 80 peserta, terdiri dari 40 peserta dari unsur penghulu untuk penyusunan DUPAK dan 40 peserta dari unsur Tim penilai.

Workshop yang mengangkat tema " Adil, objektif, akuntabel, transparan dan bersifat mendidik" bertujuan untuk tercapainya keseragaman dalam penilaian DUPAK serta untuk melatih para penghulu dalam menyusun angka kredit.[]