Banda Aceh (Humas)---Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Amiruddin MA, sampaikan sejumlah pembinaan, melalui apel Senin (23/8/2021).

"Pembinaan pagi ini memang agak teoritis sebagai landasan praktis dalam kita bekerja," ulang Kabag TU mengawali amanat, di halaman Kanwil ini, sebelum uraikan filosofi motto Kementerian Agama, "Ikhlas Beramal".

Amiruddin mengajak, agar ke Lima Budaya Kerja Kementerian Agama ini, terus bisa terpatri dalam sanubari kita.

"Ikhlas Beramal dan Lima Budaya Kerja, harus menghujam ke dalam hati kita," ajak Amiruddin, dalam apel pagi 14 Muharram 1443 H, yang agak berawan ini.

"Pertama, Integritas yang harus terpatri dalam diri masing-masing kita. Integritas ini terpatri dalam diri dengan harus selalu ada keselarasan antara hati, perkataan, dan perbuatan," sebut Amiruddin yang pernah diamanahkan menjadi Kakankemenag Nagan Raya, Kakankemenag Banda Aceh, dan Kakankemenag Aceh Jaya ini.

"Tekad berbuat baik, dan benar, harus kita bulatkan. Dalam pikiran, tekad itu harus dilaksanakan dengan arif dan bijaksana dalam realitas, melalui tindakan," imbuh Pak Amir (sapaan untuk Kabag TU).

"Perlu patuh tunduk pada aturan atau regulasi. Nanti sehingga ada kemauan untuk menolak, korupsi dan gratifikasi misalnya," sambung Amiruddin yang pernah menjabat Kepala MAN Model Jambo Tape ini.

"Kedua, dalam membangun tatanan di tempat kerja, kita harus lebih maju, dengan terus berinovasi. Tujuannya agar menjadi lebih baik," ajaknya, seraya mengutip maksud satu kaidah ushul: hal-hal yang baik-baik tetap dilaksanakan dengan mempertahan yang lama.

Kaidah ini yang sepadan dengan makna itu misalnya: al-muhafazhah 'alal-qadimish shalihi wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah: lestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik.

"Ketiga, Profesionalitas yang bermakna kompetensi dalam bekerja, meliputi kerja tepat waktu, benar, dan dengan hasil yang baik pula," urainya.

"Makanya kita di Kemenag, pekerjaan disesuaikan dengan kompetensi. Kita bangunkan semangat kerja, dan jangan mimpi di siang bolong. Kita bikin reward dan punishment, sejumlah apresiasi dan juga sanksi," sambung Amiruddin.

"Kita dorong selalu ada peningkatan dalam berkinerja. Layanan jangan menurun, juga jangan sampai standarisasi layanan yang menurun," sebutnya dengan sejumlah contoh layanan bengkel mobil dinas.

Terkait dengan profesionalitas, Kabag TU ajak jajaran terus memupuk ukhuwah dan berikan peningkatan kenyamanan bersama.

Selaku pembina pelaksanaan program, Kabag TU ajak kita kondisikan kesuksesan, bukan malah mengkondisikan kegagalan.

"Keempat, Tanggung jawab yang berarti bekerja secara tuntas, penuh konsekuen.
Akui kesalahan jika memang salah, dan gentelmenlah," ungkap Amiruddin.

"Jangan berlarut-larut satu urusan. Selesaikan masalah sesegera mungkin. Maka perlu koordinasi dan rapat-rapat. Siapkan jiwa raga kita, bukan tempat berkelahi. Kita introspeksi diri kita, di mana ada kesalahan. Juga tidak main saling lempar tanggung jawab," ulangnya.

"Kelima, Keteladanan dalam artian memberi contoh yang baik, bukan hanya untuk sesama Kemenag, tapi juga orang lain," ajaknya, dengan kutipan satu hadits Rasulullah SAW: Saya sungguh diutus untuk memberbaiki akhlak manusia (innamaa bu'itstu li-utammima makarimal akhlaaq).

"Balutan keteladanan tercermin dari akhlak. Akhlaknya yang terpuji, baik pula amalnya. Sehingga kita enak dan nyaman kerja di kantor. Hingga tidak ada saling tikung-menikung. Kita ciptakan kenyamanan. Pekerjaan yang baik dimulai dari diri, ibda' bi-nafsih," sambungnya.

"Taqwa juga bagian keteladanan, dan iringilah dengan kebaikan, terutama sesama manusia berupa pergaulan yang baik," kata Kabag TU.

"Jajaran Pembimas, juga ada pembinaan umatnya misalnya dengan kajian keagamaannya," pungkasnya.[y]