[Banda Aceh | Yakub] Seperti untuk jamaah kloter sebelumnya, dalam pembimbingan untuk Kloter 5 asal Kota Lhoskeumawe, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Simeulue itu, Tim Kesehatan juga ulangi beberapa anjuran dan larangan selama di Madinah dan Makkah. Kloter 5, tempati Maktab 48 Wilayah Aziziyah di Makkah.
Tim dokter dari KKP (Kesehatan Pelabuhan) Banda Aceh itu, ajak jamaah pakai masker. Juga banyak minum meski tak haus. Konsumsi makanan yang tak berlemak, dan bek pedas. Selain banyak konsumsi air putih, makanlah buah-buahan, Jangan tunda makan, jangan suka simpan makanan.
Banyak minum dan bila bepergian selalu pakai topi atau payung untuk menghalangi sengatan matahari langsung. Dengan mengikuti petunjuk tersebut anda secara efektif dapat melawan panas dan menghindari dehidrasi atau kekurangan air dalam tubuh.
Dokter jelaskan, di Arab Saudi cuaca panas, terutama siang hari, secara umum sering melampaui angka 40 C. Bahkan sewaktu-waktu panas di Arafah bisa mencapai 51C. Untuk melawan panas, siapkan handuk kecil yang selalu basah dan ditaruh di atas kepala.
Manfaatkan semprotan air (spray gun) dan masker yang diberikan oleh pihak penerbangan. Masker yang oleh banyak orang dipakai untuk menyaring debu yang masuk ke pernapasan, ternyata berfungsi ganda. Basahi masker itu agar sewaktu bernafas kita dapat memberikan kelembaban pada batang tenggorokan, rongga hidung, dan bahkan paru-paru.
"Jika selop hilang, di sana jangan kelamaan jalan dengan kaki telanjang, karena akan luka, dan andai luka ia akan lama sembuhnya. Sembuhnya bagai sembuhnya kulit terbakar," kata doto, di samping 393 jamaah itu.
Memang saat pembimbingan Banda Aceh sedang mendung, dan brummm hujan turun deras, disertai angin. Di barat Asrama Haji, di Taman Sri Ratu sedang peringatan Milad 11 tahun 'Hari Damai Aceh'.
Pembimbingan didampingi juga tim pembimbing ibadah antara lain Drs H A Rahman TB Lt, Drs Zuardi Zein, Tgk H Syukri Daud, Drs H Bukhari MA, dan Drs H Hamdan MA.
Dalam Pembimbingan Kesehatan, sebelum Penerbangan, Imigrasi, dan Ibadah dokter yang membimbing dikoordinir Seksi Surveilans Epidemilogi dan Karantina Lindawati SKM MKes dan Seksi Pelayanan Kesehatan dan Tindakan Perawatn dr Nungki Najfaris Alami.
Pembimbingan ini, sebelum sesi pembagian dokumen (pasport dan Dokumen Adm Perjalanan Ibadah Haji/DAPIH), living cost (biaya hidup), kupon Baitul Asyi, dan gelang identitas. Pembimbingan pun diselesaikan oleh tim Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) dan Pembantu PPIH (P3IH) Aceh, pagi Senin (9/9).
Pembimbingan bagi jamaah Kloter 5, di Aula Jeddah (dulu Aula Utama), sebelum pelepasan (14.30 WIB), dan pemberangkatan (17.25 WIB), dan take off (19.05 WIB) ke Bandara Madinah.
Kloter 5 diketuai Zulkarnaini SAg MA sebagai Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), H Sulaiman SHI sebagai Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dr Herry Mukhti Mukhtar (dokter), serta Baginda Zulfikar Zulkifli dan Zuhra Hanafiah Ibrahim sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)-nya.
Dua Mutasi
Kloter 5, selain lima petugas, diisi 393 jamaah, terdiri dari Kota Lhokseumawe (177), Pijay (112), Banda Aceh (82), dan Simeulue (17), plus lima petugas.
"Ada dua jamaah, dimutasi masuk ke Kloter 5 itu, dari Kloter 8 nanti, dan ada yang keluar dari Kloter 5, gabung ke Kloter 8. Ti Hawa Cut Asen dan Bareng Muhammad Kasem (jadi manifes 191 dan 192), keduanya Gampong Mns Mee Pangwa Trienggadeng Pidie (kini Pijay), masuk ke Kloter 5," jelas Koordinator Protokoler dan Penerangan (Humas Haji Embarkasi Banda Aceh) H Rusli Lc MSi.
"Mereka menggantikan Zainal Abidin Abdul Wahab dan Hafsah Muhammad Amin (semula juga di manifes 191 dan 192) alamat yang sama di Lingkungan Aman Muko Kuthan Bandara Dua Pidie (kini Pijay), keluar dari 5 masuk ke Kloter 8," sambungnya. []