Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg kembali menyampaikan beberapa pesan penting, di antaranya berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan akhir tahun.
Dalam amanat apel Senin, 23 November 2020, Kakanwil mengajak jajaran Kementerian Agama terus tingkatkan kedisiplinan, rasa memiliki lembaga, serta pola kerja untuk bulan depan (akhir tahun).
"Menyangkut tugas-tugas, mari kita terus bekerja dan selesaikan pekerjaan 2020 kita," ingat dan ajak Kakanwil di depan Kabag TU, para Kabid dan jajaran, serta para Pembimas dan jajarannya.
"Disiplin terus kita jaga. Apalagi jadwal kerja di saat pandemi ini. Tidak bisa jadi alasan gara-gara pandemi ini untuk tidak bekerja," sisip Iqbal dalam apel di halaman kantor.
"Beberapa waktu lalu, sesuai dengan edaran KemenPAN-RB dan Menag tentang shift atau jumlah ASN yang hadir, kita telah menetapkan 50 persen kerja di kantor dan selebihnya bekerja dari rumah. Maka awal Desember kemungkinan kita berlakukan 100 persen yang masuk kerja di kantor," ujar Iqbal.
"Masa kerja kita tak lebih satu bulan lagi. Sebab Akhir Desember akan ada libur panjang dan cuti bersama. Maka dengan kemungkinan kita berlakukan 100 persen kerja di kantor, bisa membantu percepatan penyelesaian pekerjaan, sehingga tugas dalam waktu singkat kita selesaikan," katanya.
"Tiba saatnya 2021, tak ada pekerjaan atau tugas 2020 yang masih belum selesai," ingatnya.
Dalam apel di bawah cuaca yang berawan, Kakanwil juga mengajak jajaran untuk tingkatkan rasa saling memiliki dan saling membantu.
"Karena ini lembaga kita, tempat kita bekerja, Yang karena bekerja di sini, kita diberi ujrah atau menerima penghasilan, maka bagaimana cara kita saling menjaga, agar lembaga kita berjalan baik, dengan rasa saling memiliki," sisipnya.
Lanjut Kakanwil, "Jika tak ada rasa memiliki, kita datang hanya bekerja, dengan tidak memedulikan hal lainnya, seperti kebersihan, dan keamanan sarana yang ada."
Di sini Kakanwil mengajak kita bisa saling membersihkan lingkungan tempat kerja, mengontrol penggunaan lampu, AC, dan air.
"Bagi yang terakhir keluar, bantulah mematikan, lampu dan AC misalnya," ingatnya.
Kakanwil berulangkali menyinggung soal penghematan sarana, seperti kran air, lampu, dan pendingin ruangan, serta menjaga kebersihan.
"Karena ini lembaga kita, kita akan malu dan tak enak jika kita melihat sendiri dan dilihat orang, mari dengan rasa memiliki, jangan sampai orang lain yang membersihkan meja kerja kita," ajaknya dengan sejumlah contoh.
Kakanwil benarkan, memang di lembaga ada asisten kantor (cleaning service), tapi yang tidak maksimal dibersihkan, itulah yang kita bersihkan sendiri. Jangan sampai ruangan kita sempat ditempati laba-laba (meurambideuen). Atau area kerja kita yang sering berdebu (akibat jarang dibersihkan) yang bisa merusak kesehatan badan.
"Jadi jangan ada istilah 'itu bukan tugas saya', tapi mari tugas kawan kita, kita yang ikut membantu," imbaunya lagi.
Dalam hal kinerja dan peningkatan kerja, Kakanwil juga ajak, kita bagaiman bisa memberi ide-ide, sehingga bisa membatu kerja kawan lainnya.
"Jika ada rasa memiliki maka kita akan tak mengharapkan pada hanya orang lain yang akan membantu kita. Bagaimana kita bertanggung jawab atas kerja dan tempat kerja kita," pungkasnya dalam apel pekan ketiga November ini.[]