[Suka Makmue | Yakub]  Hari pertama ketibaan kontingen ke arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-32 tingkat Provinsi Aceh, ke ibukota Nagan Raya, sudah terasa kelambanan sinyal di sana. Jaringan internet dan hp, memang kadang terputus, dan lamban sekali.

“Mencari kawan, jika putus jaringan di tengah puluhan ribu warga, bagai mencari kawan malam hari, dalam blang luwah,” sindir kawan Kanwil, yang masuk kafilah Aceh Besar, saat atraksi pembukaan.

Salah satu kiat kita, guna mengantisipasi jaringan ialah berbaik-baik dengan media center, yang memang awak pers bebas masuk. “Di sini siaran langsung MTQ bisa kita tonton, komputer baru semua,” jelas kru RRIMeulaboh di samping media online lokal dan media online Aceh lainnya.

Arena acara sangat luas, di arena (Jalan Paduka Yang Mulia Soekarno) Taman Dzulkarnaini, Suka Makmue (alun-alun) Nagan Raya itu.

Untuk ke media center, harus berpanas-panas, yang gedungnya berdekatan dengan mimbar tilawah, yang juga satu gedung dengan posko kesehatan. “Mencari makan minum saja, jarak sekali ke arah timur panggung pembukaan,” kata tamu dari luar Aceh, menunjuk ke stand dan arena pameran.

Cara lain kafilah dan insan media, jika mau update data dan berita, ialah mencari jaringan di perkantoran terdekat. Kankemenag Nagan Raya, yang jadi lokasi fahmil quran, meski jauh dengan arena utama, juga dimanfaatkan kawan kafilah untuk itu.

Sebelum pembukaan, Kakanwil Kemenag Aceh dan jajarannya, juga ikut bekerja di rung Sekdi Pendis, untuk keperluan bahan pembukaan, mengecek surat-surat Kakanwil, dan untuk bahan Seminar MTQ.

Saat itu juga, admin web, arahkan staf Seksi Pendis, yang duduk berdekatan Kakanwil, ikuti langkah-langkah penggarapan berita, web, dan lainnya. “Mantap-mantap, jumpa langsung pawang berita,” ujar Darwis.

“Saya terkejut kedatangan Kakanwil ke kantor. Lebih terkesan lagi, seusai silaturrahmi di ruang Kakankemenag, Kakanwil bersama kami selesaikan sendiri urusannya di meja kami,” Darwis SSos, staf Seksi Pendis.

Kakanwil yang tiba sejak Selasa (18/8) untuk ikuti sesi pembukaan, acara pengukuhan dewan hakim, pawai ta’aruf, peresmian pameran, memantau kafilah, dan mengawasi dewan hakim, tampil sebagai salah satu pemateri seminar MTQ, Jumat (21/8).

Di Kankemenag, Kakanwil juga adakan evaluasi dan pembinaan setiap ruang, hampr setengah hari. Kakankemenag Nagan Raya Drs H Djulaidi dan jajarannya sendiri, juga sibuk untuk MTQ, baik di kantor maupun di arena.

Soal keterbatasan, Bupati Nagan Raya Drs H T Zulkarnaini sendiri mengakui, dalam sambutan bahwa kawasan yang kini berdiri gedung megah ialah bekas hutan dan angker. “Maklum kabupaten kami masih muda,” katanya, di hadapan tamu pusat, provinsi, kafilah, dewan hakim, dan warga, yang juga duduk didekat Gubernur dan Wali Nanggroe Kakanwil Kemenag Aceh Drs H M Daud Pakeh, yang sampaikan doa, usai laporan dan sambutan Gubernur Aceh.

“Kami mohon maaf jika ada kekurangan selam Bapak dan Ibu di Nagan Raya,” katanya.

Sementara untuk memantau arena lomba memang angat membutuhkan stamina. Perkantoran di kabupaten pemekaran Aceh Barat itu, sangat luas dan mewah sekali. Kabupaten Nagan Raya kini telah menetapkan sedikitnya lima lokasi pelaksanaan berbagai perlombaan kegiatan yang akan berlangsung, 19-26 Agustus.

Kami memantau lokasi kegiatan tersebut, yang dipusatkan di lima titik di antaranya di Arena Utama di Alun-alun. Juga berada di Kantor Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Kantor Baitul Mal, Kantor Bappeda, Kantor Kementerian Agama, Kantor Dinas Bina Marga, Kantor Dinas Kesehatan, serta Aula SKB.

“Semua arena ini berada di Kompleks Perkantoran Suka Makmue dan jaraknya saling berdekatan dan terpadu,” kata Abdul Kadir SPd SE selaku Sekretaris Umum MTQ ke-32. [inmas]

[foto: Kakanwil bersama admin, dan jajaran Seksi Pendis Darwis SSos menggarap data dan berita]