Banda Aceh-KemenagNews (1/8/2013) Kabid Urais Binsyar (Kepala Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariat) Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ridwan Qari, ajak alumni Ramadhan agar pelihara semangat imsak, selama 11 bulan, sebagaimana kita imsak sebulan selama Ramadhan. Ibadah yang dikerjakan hanya simbol, tanpa sampai pada inti (esensi), terkadang menjauhkan Islam dari makna keislamannya yang hakiki. Jangan sampai nanti, Islam di satu lembah, dan umatnya di lembah lain. Ini bisa karena umat asyik dengan riual yang gersang ruh. Demikian satu gambaran Islam dan puasa, dalam kultum siang Rabu, bersama Kabid Urais Kanwil itu. "Menahan (imsak) yang dimaksud selama puasa, bukan hanya menahan dari makan, minum, yang membatalkan puasa, dan yang menggugurkan pahala puasa, tapi menahan diri dari keteguhan iman dan kelurusan niat, yang niat itu bagian dari istiqamah dan jihad seorang muslim," jelas H. Ridwan, dalam kultum ba'da zhuhur di Mushalla Al-Ikhlash Kanwil (1/8).Dalam tema 'Semangat Puasa dan Fitrah', di hadapan jamaah yang sedang puasa ke 23 atau 24, Drs. Ridwan, yang juga pengasuh Rubrik Fiqih dalam majalah Santunan, uraikan maksud puasa dan iman, yang bukan hanya simbol, slogan, jargon, atau kulit-kulit saja. "Orang Aceh kadang benci dengan simbol, apalagi simbol yang menjebak dan mengecoh," banding Ridwan Qari. Allah akan membantu hamba yang menenpuh jalan Allah dengan istiqamah dan kelurusan niat, atau yang berjihad di jalan-Nya.Jadi iman, niat, dan imsak dari persyaratan shaum, mesti diteruskan usai Ramadhan. "Memang kita dilarang makan minum saat 1 Syawal, tapi kita mesti menahan diri juga, berpuasa juga sampai mati," ajak Ustadz Ridwan.Sembari mengutip beberapa definisi niat, imasak, mengutip hadits tentang iman dan niat, serta mengutip ayat-ayat, di antaranya QS. An-Nazi'at, "Wa ammaa man khaafaa maqaama Rabbihii wa nahan nafsa 'anil hawaa...," Tgk. Ridwan sampaikan bahwa kita semua suci, dan akan terus fitri, dengan menahan nafsu, serta mendengar hati nurani. "Hati nurani tak pernah dusta, meskipun kita tak mau mendengarkannya. Ulama dulu membagi dua hati, bercahaya (hati nurani) dan yang gelap (hati dzulmi). Moga kita menjadi insan yang berhati nan bercahaya," tutup Ustadz, i depan hadirin, yang juga dihadiri selin jajaran Kanwil, juga ada para Kabid, termasuk H. Herman, M.Sc yang kemarin baru dilantik sebagai Kabid Penyelenggaraaan Haji dan Umrah. Puasa Laksana Benteng Sementara itu, dalam kultum Selasa, seusai acara Pelantikan/ Pengukuhan Eselon III di jajaran Kanwil Kemenag Aceh, Kakankemenag Kota Sabang, H. Salman Arifin, M.Ag, mengulangi makna benteng simbol dari puasa.Setiap bait hadis Nabi itu penuh makna jika kita hayati mendalam. Termasuk makna benteng dengan berpuasa. Kita akan terbeentengi, jika tidak berkata jorok dan terus langgeng dengan semangat menjaga diri selama hidup. "Bagaimana jika kita hidup tanpa benteng? Bagaimana benteng kita di hari ini, yang tak lama lagi akan kita songsong Syawal? Padahal mata kita perlu benteng, badan pelu benteng, dan unsur lainnya perlu benteng. [yakub]
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242