Pada awal Juni tahun 2024 sebanyak 103 jamaah haji asal Kabupaten Nagan Raya yang tergabung dalam kloter delapan berangkat menunaikan rukun Islam yang kelima. Pertengahan Juli 2024 seluruh jamaah tersebut kembali tiba di tanah air dengan keadaan sehat.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nagan Raya bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Nagan Raya serta Fokopimda melaksanakan peusijuek (tepung tawar) kepada jamaah tersebut, Selasa, 30 Juli 2024.

Peusijuk yang berlangsung di Masjid Syuhada Desa Lueng Baro Kecamatan Suka Makmue, dari Kemenag Nagan Raya dihadiri oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah H Mauliadi SHI MH.

Dalam kesempatan tersebut, selesai acara peusijuek dan doa bersama kemudian dilanjutkan dengan pemilihan kepengurusan IPHI tingkat kecamatan, di mana masa kepengurusan telah berakhir.

Camat Suka Makmue Said Mudhar dalam kata sambutannya, ia berharap selesai peusijuk sudah terbentuk kepengurusan IPHI yang baru, karena mengingat masa kepengurusan IPHI yang lama sudah berakhir.

“Jamaah haji Kecamatan Suka Makmue berjumlah 3 orang, maka acara peusijuek hari ini lakukan bersama dengan jamaah umrah,” kata Said.

“Dalam kepengurusan IPHI yang baru tolong ditambahkan juga bidang umrah, untuk sekretariat di kantor camat,” tambahnya.

Peusijuk merupakan salah satu tradisi masyarakat Aceh yang sampai saat ini masih di praktekkan, peusijuk merupakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Salah satu peusijuk yang sering dilakukan oleh masyarakat Aceh adalah peusijuk pada saat jamaah haji ataupun umrah pulang selesai melaksanakan ibadah.

Firdaus adalah satu jamaah haji Nagan Raya menyampaikan, proses pelaksanaan ibadah haji tahun 2024 ada peningkatan dan perubahan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Perjalanan yang saya alami tahun ini dan setelah saya bandingkan dengan teman-teman yang melaksanakan haji tahun yang lalu ini sudah banyak sekali peningkatan. Sejak manasik haji yang di fasilitasi oleh Kemenag Nagan Raya kemudian menuju asrama haji di Banda Aceh sampai berangkat ke Mekkah itu sudah ada peningkatan di banding tahun yang lalu,” jelas Firdaus.

Firdaus juga menceritakan selama ia berada di Mekkah mendapat penginapan yang baik, konsumsi juga baik.

“Lansia, disabilitas, orang sakit ketika di Muzdalifah mereka tidak turun dari kendaraannya dan ini sangat membantu jamaah dalam proses perjalanan ke mMuzdalifah sehingga tidak ada keterlambatan ketika menuju ke Mina,” tuturnya.

Selain itu Firdaus mengucapkan terima kasih kepada Menteri Agama yang terus berinovasi memperbaiki sistem pelayanan haji dari tahun ke tahun.

“Harapannya inovasi yang sudah baik tahun ini terus ditingkatkan lagi,” harap Firdaus. []