[Banda Aceh | Yakub]  Mensyiarkan 'Tahun Baru Islam', kali ini memang agak berbeda dengan sebelumnya. Pemerintah Aceh, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Panitia Aceh Hijriah Carnaval, gelar rankaian Aceh Hijrah Carnaval Rabu (14/10), dan sehari sebelumnya, Selasa (13/10) dengan wonderfulMuharram di Blang Padang.

Puncak 1 Muharram 1437 Hijriah, dirangkai dengan aneka acara, antara lain seni islami dengan mengangkat nilai-nilai Islam masa silam, pameran nuansa keacehan, aneka atraksi, dan penampilan. Di samping itu juga, diliuncurkannya Kalender Hijrah.

Ini konsep baru perayaan, agar luar biasa, dan harapannya dengan dukungan semuanya, ini juga dalam rangka menjadi standar carnaval islami, dan akan jadi ajang yang bukan ulang tahun biasa. Demikian target Panitia bersama Pemerintah Provinsi, Pemkot.

Sepanjang Selasa pagi hingg sore Rabu, kawasan Blang Padang dan Taman Sari ramai dengan siswa, warga, dan jajaran PNS. Khusus untuk karnaval sejak RA/PAUD/TK, MI/SD, MTs/SMP, dan MA/SMA, jajaran Kemenag juga aktif dalam kepanitian, dan dewan hakim, serta peserta.

“Esok hari, Rabu (14/10), ada pula Pawai Muharram ‘Aceh Hijrah Carnaval’ yang diikuti oleh ribuan peserta. Start dan finish di Lapangan Blang Padang,” kata Nurdin, Asisten Sekdakot.

“Sementara pawai 1 Muharram, Rabu pagi (14/10) diikuti lebih dari 150 grop MI/SD hingga MA/SMK/SMA, selain PAUD dan TK,” jelas Panitia Lomba Dhulhadi SAg, didampingi Ketum dan Sekum DPWBKPRMI Aceh H Akhyar MAg dan Safwan Bendadeh MSI, dan jajaran DPDBKPRMI Banda Aceh, saat rapat di Masjid Raya Baiturrahman Senin sore (12/10).

Saat rangkaian wonderful di Blang Padang pun, jajaran DPW dan DPDBKPRMI membaur bersama hadirin, siswa-siswi, dan undangan yang dominan ‘putih’.

Dalam dua acara dua hari ini, Selasa-Rabu (30 Dzulhijjah 1436 H dan 1 Muharram 1437 H), jajaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Kankemenag Kota Banda Aceh ikut partisipasi sebagai panitia dan peserta.

Acara yang juga bekerja sama dengan Kemenpar RI itu, selain wonderful di Blang Padang, menurut konseptor acara Ayi Sarjev, pada Rabu siang di samping pengumuman juara pawai yang digelar paginya, juga ada pameran, uroe peukan, dan aneka seni. Zikit bersama juga ada.

Acara yang ‘dipawangi’ Dinas Syariat Islam itu menggelar acara “Wonderful Muharram”. Kegiatan ini akan dilaksanakan Selasa-Rabu (13-14/10/2015) di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, mengatakan, selain bertujuan meningkatkan syiar Islam, Wonderful Muharram juga sebagai salah satu ajang untuk mendukung terwujudnya Banda Aceh sebagai Model Kota Madani dan World Islamic Tourism.

“Kita menghadirkan KH Ustaz Yusuf Mansur sebagai penceramah, dan testimoni hijrah yang akan disampaikan oleh Syarifah Helvira Djamalullail atau Sarah Vi,” katanya yang sejak pagi, duduk bersama para Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Provinsi dan Kota Banda Aceh, dan istri para SKPA, di depan panggung sisi barat Blang Padang.

“Acara juga dimeriahkan oleh penampilan Grup Nasyid Raihan asal Malaysia,” kata Illiza, di dampingi Gubernur yang diwakili Kadis SI Prof DR Syahrizal Abas MA, dan Forkopimda Aceh dan Banda Aceh. Tambah Ketua Panitia, Asisten Administrasi Umum Setdako Banda Aceh M. Nurdin SSos didampingi Kabid Pengembangan Syariah dan Dayah DSI Kota Banda Aceh Wirzaini Usman, mengatakan, di tempat yang sama, pada nanti malam juga dilaksanakan Haflah Al-Quran Internasional bersama Syeikh Mohamed Hameed Al-Gammal dari Mesir dan sejumlah qari internasional asal Aceh.

Rangkaian acara bertema “Muharram, Spirit Hijrah Menuju Banda Aceh Model Kota Madani” ini, kata Nurdin, akan ditutup dengan Wisuda Tahfizhul Quran pada 5 November mendatang di Stadion H Dimoerthala, Lampineung. DR H Mufakkir Muhammad MA, nanti akan jadi da’inya.“Wisuda penghafal Al-Quran se-Kota Banda Aceh ini, rencananya juga dihadiri oleh Ustaz Yusuf Mansur selaku Pimpinan Ponpes Daarul Quran Jakarta dan Hafiz Al-Quran 30 Juz asal Bangka Belitung yang masih berusia enam tahun, yakni Musa bin La Ode Abu Hanafi,” katanya.

Jadi, sangat meriah acaranya, apalagi misalnya Selasa pagi, lapangan Blang Padang sesak dengan siswa dan siswi se Banda Aceh, yang memang ‘belajarnya’ diarahkan dan dialihkan ke Blang Padang, bersama gurunya. []