Banda Aceh| Muhammad Yakub Yahya|Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Wali Kota Banda Aceh, Ir Mawardy Nurdin MEng, yang kantor sehari-harinya, bersebelahan dengan Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, di kawasan Taman Sari itu, sekitar pukul 19.30 WIB, Sabtu (8/2) menghembuskan nafas terakhir di Ruang ICURSU Zainoel Abidin, Banda Aceh.
Usai isya jenazah masih dalam perjalanan dan disemayamkan di Pendapa Wali Kota Banda Aceh, di kawasan Blangpadang. Demikian keterangan Drs Marwan, Kabag Humas Setda Kota.
Kami yang sempat singgah ke kantor (Kanwil) untuk update berita, usai isya, bersama keluarga, sempat menyaksikan jalan seputaran Blang Padang, terutama Jalan Prof A Madjid Ibrahim yang sebelah utara dan timur, ditutup untuk umum (kecuali penta’ziah), dan memacetkan kawasan yang bertetangga dengan Rumah Ketua DPRA, Wagub Aceh, TK Kartika, Dinas Kesehatan Aceh dan BPM (Badan Pemberdayaan Masyarakat) Aceh itu.
Kabar duka resmi disampaikan Kepala Bagian Humas Setda Kota Banda Aceh, Drs Marwan, yang sejak pagi, saat beredar isu Pak Wali meninggal, sempat berkali-kali dibantahya, sebab memang, hingga pagi dan siang, belum meninggal.
Juga saat Wakil Wali Kota Illiza Sa’aduddin Djamal SE yang secara on air dihubungi dari Radio Serambi FM 90.2 Mhz sekitar pukul 14.11 WIB, membantah isu tersebut.
Namun jelang isya Pak Wali, yang juga Pengurus Partai Demokrat Aceh itu, berpulang ke Rahmatullah. Kabag Humas Setda Banda Aceh itu meminta seluruh masyarakat mendoakan almarhum agar mendapat tempat yang layak di sisi Allah.
“Semuanya seperti mimpi. Baru kemarin kita kehilangan Kepala Dinas Bina Marga Aceh, Ir Zahruddin MSi, yang pernah menjadi Kadis PU Kota Banda Aceh, kini kita kembali kehilangan kader terbaik pemerintah,” kata Drs Marwan.
Almarhum putra yang lahir di Sigli 30 Mei 1954 (umur 59 tahun). Pak Wali memerintah untuk periode kedua (sjak 2012) bersama Hj Illiza. Pertama sejak 2007 – 2012. Pernah juga almarhum menjabat sebagai Pj. Walikota Banda Aceh pada tahun 2005 – 2006. Mantan Kepala Dinas Perkotaan dan Permukiman NAD pada (2003 – 2005) ini, aktif juga di BRR Aceh Nias, dan sejak 2012 telah menjalani perwatan atas penyakit (gagal) ginjalnya…
Rute Anak TPQ Plus, Ahad Dialihkan
Insya Allah Ahad (9/2), shalat jenazah dilangsungkan di Masjid Raya Baiturrahman. Tentu jadwal shalat secara pasti, masih menunggu kondisi lapangan dan kesepatan keluarga (juga protokoler) pada malam, dan pagi Ahad.
Mengingat kami Pengurus TPQ Plus Baiturrahman, tempat shalat jenazah dan ‘bertetangga rumah’ dengan rumah dinas almarhum, juga telah umumkan dan undang santri anak didik, wali murid untuk Maulid Nabi SAW, yang kami padukan denga outbound ke luar masjid, maka situasi dan rute disesuaikan lagi.
Rencana, anak didik sekitar 1000-an dan ustadz-ah pagi Ahad (9/2) akan start dari TPQ Plus Masjid Raya Baiturrahman pukul 09.00, lewat Blang Padang (depan rumah dinas Pak Wali) ke Museum Tsunami. Sekitar pukul 10.00 beranjak ke Gunongan, lalu ke Putro Phang, dengan permainan, shalawat, penampilan, ceramah, dan acara kenduri, hingga zhuhur.
Pulang dijadwalkan lewat Taman Sari, masih jalan kaki, ke Baiturrahman. Jika sudah takdir begini, secara tiba-tiba pula kabar kita dapatkan, maka rute pun dan jadwal pun akan disesuaikan pagi Ahad juga… []