CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Idul Adha dan Peningkatan Iman

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 466
Jumat, 25 September 2015
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Gema takbir sudah berkumandang dari corong mikrofon Masjid Al-Jihad Sungai Iyu di pagi Kamis 24 September 2015. Matahari mulai merayap naik, panasnya tertabin oleh awan yang menyelimuti langit. Masyarakat berbondong-bondong mendatangi masjid yang dibangun pada tahun 1981 silam, oleh seorang pengusaha sukses asal Sungai Iyu yang berdomisili di Kota Medan, H. Muhammad Sati (sekarang sudah almarhum).

~~~

Masjid ini diberi nama “AL-Jihad” karena dibangun setelah Almarhum H. Sati (Sapaan akrabnya) memenangkan gugatan perkara terhadap perusahan milik keturunan Tiongkok atas sengketa pengiriman balok kayu menggunakan “Landeng” (sejenis kapal tunda yang ditarik oleh kapal lain). Perjuangan panjang dan melelahkan membuatnya bernazar untuk mendirikan masjid di kampung kelahirannya.

~~~

Takbir terus dikumadangkan, jama`ah yang baru masuk segera melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid, yang sudah usai shalat sunat, ikut bertakbir sambil menggoyang-goyangkan badanya bagaikan pucuk sawit yang tertiup angin sepoi-sepoi. Tak butuh waktu lama masjid pun terisi penuh, bahkan kaum perempuan yang hanya kebagian jatah 3 shaf di bagian belakang, terpaksa menambah safnya di teras bagian belakang. Sementara tiu anaka-anak muda banyak yang memilih duduk di teras samping.

Tiba-tiba takbir dihentikan, masih ingin rasanya bertakbir memuji kebesaran Allah, tapi seorang pengurus masjid telah berdiri, memberikan arahan kepada jama`ah dan mengingatkan tata cara Shalat `Id, Tgk. Muliadi namanya. Ia juga memberikan arahan kepada pemula (maksudnya anak muda yang baru kali ini ikut shalat hari raya), tak ketinggalan ia juga memperkenalkan Tgk. Rizki, Da’i Kecamatan Manyak Payed yang akan bertindak sebagai Khatib.

Shalat `Ied pun dimulai, dipimpin langsung oleh Imam Masjid Al-Jihad, yakni seorang Imam muda yang baru saja mengakhiri masa lajangnya beberapa bulan yang lalu. Karena ia hafal 30 Juzu’ Al-Qur-an, oleh masyarakat seputaran Kecamatan Bendahara menambalkan gelar “Al-Hafiz” di belakang namanya jadilah namanya “Syamsul Bahri Al-Hafiz.”

Shalat pun berlangsung singkat karena Imam hanya membacakan surat Al-A`la di raka`at pertama dan Al-Ghasyiah di raka`at kedua.

Usai Shalat Tgk. Rizki pun berdiri, sebelum menyampaikan Tausiyah terlebih dahulu ia membacakan rukun dua Khutbah. Ia menyampaikan bahwa hari raya `Idul Adha adalah mengenang sejarah Nabi Adam AS yang dipertemukan kembali dengan Siti Hawa di Jabar Rahmah di padang Arafah, setelah diturunkan dari surga secara terpisah. Mengenang kembali ketabahan Siti Hajar tatkala melahirkan Nabi Ismail AS, ia harus berlari-lari dari Shafa ke Marwah yang berjarak 394,5 meter demi mendapatkan air buat anaknya yang baru ia lahirkan.

Mengenang kembali sejarah keteguhan iman Nabi Ibrahim AS ketika ia diperintahkan Allah untu menyembelih putranya Nabi Ismail AS.

Mengenang kambali kesabaran Nabi Ismail AS ketika ayahnya Ibrahim AS mengatakan akan menyembelihnya sebagai Qurban sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur-an surat Ash-Shaffat ayat 102. Seluruh kisah itu terangkum dalam ritual Ibadah Haji.

“Sejarah ini kita kenang adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan memperbanyak ibadah,” ujar Tgk. Rizki di ujung Khutbahnya. [yyy]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh