[Peureulak | Syarifuddin] Bukan masanya lagi seorang guru berbohong agar bisa naik pangkat. Yang sudah, sudahlah. Mulai saat ini mari kita tinggalkan paradigma lama menuju paradigma baru, songsong era kenaikan pangkat otomatis dengan semangat kejujuran. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penilai Angka Kredit Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, M. Idris, S.Ag, M.Pd di hadapan peserta pelatihan DUPAK, Sabtu (6/2) di Madrasah Aliyah (MA) Al-Widyan Alue Lhok Kabupaten Aceh Timur.

Sebagai pemateri pertama pada kegiatan pelatihan yang direncanakan empat hari itu, Idris mengajak para kepala dan guru madrasah agar bersikap jujur dalam urusan kenaikan pangkat. “Berlaku jujurlah agar gaji atau penghasilan yang diperoleh halal seratus persen. Dan bila saudara jujur, kesalahan-kesalahan kecil bila ada akan kami perbaiki,” imbuh Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) pada Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Aceh itu.

Lagi pula, menurut Idris, sepandai apa pun seorang guru memanipulasi data seperti sertifikat bodong misalnya, pihaknya tetap akan menemukan kecurangannnya. Oleh karena itu, Idris mengajak peserta pelatihan menjadi perpanjangan tangan tim penilai angka kredit di madrasah.

“Melalui saudara-saudara inilah saya berharap agar semua guru di Aceh Timur mampu menyusun DUPAK dengan baik dan benar sehingga memperlancar proses penilaian oleh tim kami saat berkas itu sampai di tangan kami nanti,” ungkapnya meyakinkan peserta.

Kepada Seksi Penmad, Idris menyarankan dibentuknya tim pemeriksa DUPAK agar berkas yang dikirim ke Banda Aceh sudah benar atau mendekati kebenaran. “Saya sarankan dibentuk tim kecil di Aceh Timur, agar berkas DUPAK yang dikirin kepada kami sudah benar sehingga tidak perlu kami kembalikan ke daerah,” imbau Idris kepada M. Isa, S.Ag, M.Pd Kasi Penmad Kantor Kemenag Aceh Timur. [y]