Lhoksukon (Masnoer)---Kasi Pendididikan Madrasah (Penmad) Kankemenag Aceh Utara Drs. H. Hamdani, A Jalil, MA memantau langsung proses pelaksanaan ujian semester ganjil Berbasis Komputer / Android di beberapa Madrasah Kabupaten Aceh Utara salah satunya Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 28 Aceh Utara, Selasa (3/12)
"Pelaksanaan ujian semester genap tahun ajaran 2019-2020 di Kabupaten Aceh Utara untuk MTs dan MI yang dimulai pada Senin 2 Desember 2019 kemarin berjalan lancar," kata H. Hamdani
Kasi Penmad mengaku langsung mengecek dan melihat proses pelaksanaan ujian semester ganjil di beberapa Madrasah, salah satunya MIN 28 Aceh Utara.
Hamdani melanjutkan, ujian berbasis aplikasi Android tersebut telah diikuti oleh 49 MTs dan 47 MI yang ada di Kab. Aceh Utara, ujian semester ganjil tahun pelajaran 2019-2020 berlangsung dari tanggal 2–14 Desember 2019.
Ia menyebutkan, pelaksanaan ujian berbasis Android memiliki cukup banyak keuntungan. Karena semua guru bisa menjadi operator, file soal tersimpan di google drive/gratis 15 GB, butir soal dan butir jawaban teracak dan nilai siswa serta analisis butir soal langsung masuk ke google drive guru masing-masing.
Selain itu, Madrasah pun tidak perlu menyediakan server khusus, bisa menghemat kertas atau tidak perlu mengeluarkan biaya foto copy dan tidak butuh operator khusus.
“Yang lebih bermanfaat lagi, para siswa akan terbiasa melaksanakan ujian berbasis online, benar-benar mengandalkan kecerdasan siswa karena nilai ujian langsung keluar dan ujian yang diikuti siswa terkesan santai dan rileks karena para siswa seperti main game menyelesaikan ujiannya,” papar Hamdani.
Kepala MIN 28 Saifuddin, S.Pd mengungkapkan Ujian Adroid tersebut diikuti sebanyak 51 siswa kelas VI terbagi dalam tiga sesi masing-masing sesi 17 orang dengan mata pelajaran IPA.
Ia, menambahkan untuk menyukseskan pelaksanaan ujian semester berbasis Android tersebut pihak Madrasah menyediakan berbagai macam fasilitas, untuk mengantisipasi para siswa miskin yang orang tuanya tidak mampu menyediakan handphone Android gagal mengikuti ujian.
“Bagi siswa yang tidak memiliki Hp Android, kami sediakan perangkat notebook dan laptop serta komputer di ruang yang sudah terkoneksi internet. Demikian juga bagi siswa yang memiliki Hp Android namun tidak memiliki paket data, juga kami sediakan Hotspot dan wifi,” ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Saifuddin, tidak ada dasar pihak manapun menuding pihak Madrasah memperberat para siswa dan orang tua karena telah menerapkan program baru ini.