[Banda Aceh | Teuku Zulkhairi/Yakub] Sebanyak 30 santri Aceh yang belajar di Pesantren Sulaimaniyah Turki di Kuta Baro, Aceh Besar tahun ini berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Alqur’an. Atas keberhasilan ini, mereka mendapatkan beasiswa full untuk belajar di pesantren Sulaimaniyah di negara Turki.
Hal itu dinyatakan Taceddin Ince, Koordinator lima pesantren Sulaimaniyah Turki di Sumatera saat wisuda santri pesantren tersebut di Aula Kanwil Kementerian Agama Prov. Aceh, Banda Aceh.
"Selama di Turki nanti, mereka akan diajarkan bahasa Arab dan ilmu-ilmu keislaman melalui kitab-kitab yang relevan, dan juga bahasa Turki. Di sana mereka diberikan beasiswa full sebagaimana saat mereka belajar di pesantren Sulaimaniyah Aceh," ujar Taceddin yang merupakan warga Turki asli ini.
Tacedddin menambahkan, tahun ini santri Aceh yang lulus beasiswa full ke Turki lebih banyak dari dua tahun sebelumnya. Tahun 2014 lulus sebanyak Sembilan orang, tahun 2015 lulus sebanyak 11 orang, dan tahun 2016 lulus meningkat tajam menjadi sebanyak 30 orang.
“Ini lulusan terbanyak mengingat kuota beasiswa dari seluruh Indonesia tahun ini adalah sebanyak 150 orang, “ katanya lagi menjelaskan.
Taceddin yang sudah mahir berbicara dalam bahasa Indonesia ini menjelaskan, sebanyak 24 Pesantren Sulaimaniyah Turki di Indonesia berada di bawah yayasan UICCI (United Islamic Cultural Centre of Indonesia) atau Yayasan Pusat Persatuan Kebudayaan Islam di Indonesia yang didirikan sejak tahun 2005.
Dijelaskan Taceddin, sejak awal beroperasi, yayasan ini telah bekerjasama secara resmi dengan Kementerian Agama Republika Indonesia. Tiga di antaranyna pesantren berada di Aceh. Sementara di Turki sendiri, kata Taceddin, pesantren Sulaimaniyah ini memiliki sebanyak 4000 Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Turki.
Wisuda santri pesantren Sulaimaniyah Turki di Kanwil Kemenag Prov. Aceh dihadiri seratusan undangan, santri dan para wali murid. Selain jajaran Kanwil, juga yang mewakili Setda Aceh, Setdakota, dan awak media
Sementara itu, Drs Saifuddin AR, yang mewakili Kepala Kanwil Kemenag Prov. Aceh dalam acara wisuda ini juga ikut memberikan kata sambutan yang memberikan apresiasi atas eksistensi pesantren Sulaimaniyah Turki di Aceh dalam mendidik putra-putri Aceh menjadi generasi yang mencintai Alqur’an.
Kakanwil juga ajak jajaran Pondok Pesantren (Ponpes) dan masyarakat menyikapi serius fenomena umat Islam di Aceh hari ini. Gejala sosial yang tidak sehat, seperti kenakalan remaja, narkotika, dan kekerasan harus disembuhkan segera.
Menurut Kakanwil, yang diwakili Kabid PAI Kanwil Drs H Saifuddin AR, julukan untuk Aceh yang miring selama ini, dapat dihilangkan dan diganti dengan julukan yang baik, lewat bantuan dan peran lembaga pendidikan agama, seperti lembaga Tahfizhul Qur'an.
Saat Acara Wisuda Santri Ponpes Tahfizh Sulaimaniyah (PPSTQ) Aceh 2015-2016, Plh Kakanwil itu juga sampaikan terima kasih pada pihak Sulaimaniyah Turki itu, atas kerja samanya dengan lembaga itu, termasuk dalam acara pewisudaan dan Pelepasan Santri ke Turki itu.
"Ada 30 santri yang diwisuda dalam Angkatan III, hari ini," jelas Panitia M Bilhaqqi di aula Kanwil, Kamis siang (28/7) itu.
Acara yang di-MC-kan Muhammad Bilhaqqi, dimulai dengan Kalam Ilahi. Dilanjutkan sambutan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh oleh Plh Drs H Saifuddin AR, Perwakilan Pemkot Banda Aceh diwakili Kadis Syariat Islam H Mairul Hazami MSi, Tajuddin Ince selaku Ketua Koordinator PPTQS Wilayah Sumatera.
Sebelum penyematan selempang, Kakanwil bersama Setda Aceh, Kasi di Kabid PD Pontren (Drs Azzahri), H Mairul, Tajuddin, dan Yasera Gul Pimpinan Pompes Sulaimaniyah Tahfizhiah Quran Aceh serahkan hadiah bagi 10 santri, sembari mengetes kepiawaiannya menhafal, bahkan ada yang sudah 30 juz. []