Banda Aceh (Inmas)---Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H.M Daud Pakeh menghadiri undangan buka puasa bersama santri tahfizul qur'an Pesantren Sulaimaniyah Turki, Banda Aceh, Sabtu (3/6).
Pada kesempatan tersebut Kakanwil menyampaikan bahwa bagi siapa yang ingin mencari peninggalan Islam di dunia, maka akan banyak ditemukan di Turki.
"Al-quran pertama disimpan di Istanbul,
Jubah yang dipakai Rasul ada di Istanbul, gigi rahang patah Rasul ada di Istanbul, pedang Rasul dan para sahabat juga disimpan di Istanbul Turki," ujar Kakanwil.
Bahkan katanya, wisatawan bisa mengenang Rasulullah SAW lewat sejumlah barang peninggalannya di museum Topcape Istanbul Turki, bukan di Mekkah atau Madinah, Kakanwil menambahkan.
Selain itu, Kakanwil juga mengungkapkan rasa menyesal dan prihatin dengan kondisi generasi kita saat ini, karena saat ini kita sebenarnya mencetak generasi pengangguran dengan menfokuskan mereka pada pendidikan umum, mulai dari pendidikan 6 tahun sampai dengan bangku universitas, betapa banyak sarjana pengangguran sampai saat ini.
"Jika anak-anak kita tamatan Sekolah Dasar kita arahkan ke program tahfiz, Insya Allah 3 tahun dapat khatam 30 juz. Berarti anak usia 15 tahun sudah menjadi penghafal Al-qur'an. Penghafal Al-quran insya Allah masa depannya tidak akan sia-sia," ungkap Daud Pakeh.
Kakanwil mengatakan jika mengingat sejarah runtuhnya Turki masa kerajaan Kamal at-thartuk, ini didasari dari latar belakang pendidikannya di Prancis dengan landasan sekuler, sepulangnya ke turki tahun 1923, ia menggulingkan pemerintahan Islam, menjadikan pemerintahan sekuler.
"Untuk mengantisipasi generasi kita kedepannya agar hal serupa tidak terulang kembali, mari kita kembangkan pendidikan putra-putri kita kedepan dengan landasan Al-Qur'an. Mulai dengan program Tahfiz, tanamkan Al-qur'an di dalam jiwanya," harap Kakanwil.
Kakanwil mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program Tahfizul qur'an, salah satunya dengan mendukung pesantren Sulaimaniyah, ajak Kakanwil menutup kata sambutannya.
Sebelumnya dalam kata sambutan Kasdam IM, Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin mengatakan agar generasi kita kedepannya dilandasi dengan iman, taqwa dan ilmu pengetahuan. Lebih-lebih kondisi Indonesia saat ini sedang di uji dengan berbagai persoalan bangsa, maka perlu merujuk dan mempedomani Al-quran agar kedepannya anak-anak kita menjadi pemelihara pemersatu bangsa.
Sementara pengurus Yayasan Sulaimaniyah, Abu Tajuddin juga mengungkapkan bahwa Sulaimaniyah lahir dalam rangka membangun generasi muslim yang berlandaskan Al-quran melalui pondok pesantren di semua negara Muslim dunia termasuk Indonesia.[]