CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Hadapi Metodologi Orientalis, Dayah Harus Ajarkan Ulumul Qur`an dan Ulumul Hadis

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 229
Senin, 1 Desember 2014
Featured Image

[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya]  Pemerhati pendidikan dayah, Teuku Zulkhairi, mengatakan, dewasa ini ada beberapa kekurangan yang mesti dibenahi di dayah agar dayah terus bergerak maju. Ia memberi contoh, umumnya dayah di Aceh tidak mengajarkan mata pelajaran Ulumul Qur’an dan Ulumul Hadis dan kurangnya perhatian kalangan dayah salafi terhadap program Tahfiz Alquran.

Padahal, kata Zulkhairi, saat ini kita menghadapi tantangan pemikiran yang sangat dahsyat di hadapan perkembangan metodologi-metodologi orientalis seperti metode  Hermeneutika yang kini mulai diajarkan di berbagai perguruan tinggi Islam di nusantara.

Hal itu disampaikan Zulkhairi saat mengisi materi kegiatan sosialisasi kurikulum dayah yang diselenggarakan Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Provinsi Aceh di Hotel Rajawali, Banda Aceh, 17/11Menurut Zulkhairi, ketika dayah-dayah di Aceh tidak mengajarkan mata pelajaran seperti Ulumul Quran ini, maka metodologi seperti Hermeunetika ini akan mewarnai studi tafsir di kalangan umat Islam, padahal metode ini ujung-ujungnya akan membuat umat Islam ragu terhadap ajaran Islam dan lari daripadanya.

Begitu juga pelajaran ulumul hadis. Menurut Zulkhairi, saat ini banyak aliran-aliran yang menyebarkan hadis-hadis palsu, atau juga melemahkan hadis-hadis kuat yang tentu saja akan mereduksi ajaran Islam.

“Dan ini hanya akan bisa dijawab dengan pengajaran mata pelajaran ulumul quran dan ulumul hadis karena kedua pelajaran ini juga telah ditetapkan dalam kurikulum pesantren secara nasional oleh Kementerian Agama yang dengannya orang-orang dayah akan bisa mendapatkan ijazah”, ujar Zulkhairi.

Selain itu, tambah Zulkhairi, pelajaran penulisan karya Ilmiah di Dayah-dayah di Aceh juga tidak mendapat perhatian sedikitpun. Selain tidak ada mata pelajaran yang khusus untuk pelajaran ini, juga budaya menulis yang nampaknya begitu minim dan memprihatinkan. Padahal, sejarah umat Islam di era kejayaannya tidak terlepas dari budaya membaca dan menulis yang mereka populerkan. Dengan budaya menulis ketika itu, peradaban Islam menjadi mercusuar dalam lapangan ilmu dan peradaban dunia.

Sementara itu, pemateri lainnya, Tgk Taufik Yacob yang merupakan guru dayah ini mengatakan, penggunaan silabus tidaklah sulit dilaksanakan di dayah. Kami sudah mencoba menerapkannya, dan hasilnya sangat memuaskan.

“Kita bisa memantau dan mengevaluasi proses pembelajaran secara berkala”, ujarnya. Kegiatan sosialisasi kurikulum pendidikan dayah yang diselenggarakan oleh BPPD ini melibatkan rayon  IV meliputi tujuh kabupaten kota diHotel Rajawali Banda Aceh dan dibuka oleh kepala Badan Dayah Aceh, Drs. Bustami Usman, SH, M.Si.

Bustami Usman dalam sambutannya mengatakan, penyetaraan kurikulum akan menjadi kunci utama dalam peningkatan mutu dan kualitas pendidikan dayah. Sebab, menurutnya, selama ini sebagian dayah masih belum memberlakukan kurikulum yang standar dan seragam.

Ketua panitia pelaksana, Badaruddin, S.Pd, M.Si, didamping oleh Kabid Santri Drs. Muhammad Nasir mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh 63 wakil pimpinan dayah bidang kurikulum yang berasal dari dayah-dayah di Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Bener Meriah dan Aceh Tengah.

Menurut Badaruddin, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan draft silabus dayah yang telah disusun oleh tim ahli kurikulum dayah untuk segera diterapkan di dayah masing-masing sebagai upaya dalam meningkatkan mutu alumni dayah.Badaruddin juga menjelaskan, kegiatan ini dihadiri oleh tim ahli silabus kurikulum dayah seperti Tgk.H. Muhammad Yusuf A.Wahab selaku sekretaris dan mengundang dua orang pemateri yaitu Teuku Zulkhairi, MA dan Teungku Taufik Yacob, S.Pd.I.

[seperti disampaikan tgk teuku zulkhairi, saat ngopi sebelum upacara hut korpri, 1 des, depan setda aceh]

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh