[Embarkasi Aceh | Yakub] Kelompok Terbang (Kloter) 7 Aceh (BTJ-007) dilepaskan Bupati Bireuen H Ruslan M Daud, Selasa sore (15/9). Acara di Aula Jeddah (aula utama), saat Kloter 6 baru tiba (sekitar pukul 16.00 WIB) di Arab Saudi (take off, pagi 08.55 WIB).
Bupati Ruslan sampaikan keharuan dan ‘rasa iri’ bagi Jamaah Calon Haji (JCH) yang bisa dipilih dan terpilih, hingga masuk JCH 2015. Sembilan Kloter dari Aceh, bisa dipilih ke Tanah Suci, sungguh luar biasa dan anugerah, dari 74 ribuan waiting list (daftar tunggu), sebagaimana yang dilaporkan MC Fajriah Bakri SAg.
Lanjut Bupati, selama di sana, apalagi cuaca ekstrem, maka jamaah diharapkan ikuti arahan pihak kesehatan.
“Jika makanan sudah ada, makan saja meski belum lapar, supaya sanggup ibadah. Jika minuman tersedia, silakan minum agar kuat,” ajaknya dalam sesi pelepasan yang agak berbeda.
Saat sambutan pelepasan bupati, hadir Tu Sop (Tgk H MuhammaYusuf Abdul Wahab Jeunieb), dan Bupati menyingkatkan sambutan, selanjutnya meminta Tu Sop sampaian taushiah. Namun sebelum Tu Suf naik mimbar, Bupati harapkan, bahwa jamaah di sana saling membantu, jaga persaudaraan.
Tu Sup, pimpinan dayah putri di Blang Me Barat, yang sedang berduka atas meninggalnya istri di Jeunieb, ajak JCH hadirkan hati ke Tanah Suci. Jangan badan saja ke sana, hati dan pikiran masih di Aceh.
Di dan ke sana, perjalanan jasmani dan ruhani. Di sana banyak konflik bermunculan, maka bertaqwalah, maka sabar perbesarlah. “Biar baju tertinggal, asal kesabaran ikut ke sana,” ajaknya,
pada hadirin dan undangan, yang selain Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs H M Daud Pakeh, ada Wabup Pidie H Iriawan SE, pejabat Sekdakab Aceh Utara, Bireuen, Pidie (asal JCH Kloter 7), dan lainnya.
Perbedaan lainnya, sesi pelepasan 1 Dzulhijjah 1436 H, ialah bait-bait doa nan panjang sekali, yang dipandu TPIHI DR Tgk H Syukri Yusuf MA. Jamaah terisak, dalam doa berbahasa ibu dan Arab itu. Biasanya doa hanya beberapa ‘pucuk’ saja, oleh Pembimbing Ibadah Kloter yang bersangkutan.
Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh duduk di depan, dan di shaf belakang ada Kakankemenag Pidie Drs HM Djakfar M Nur, Kakankemenag Aceh Utara (Kasi PHU Drs Kasmidi), Kakankemenag Bireuen (Kasubbag TU Drs H Ismuar), dan lainnya.
Kloter ini, jamaah termuda dari Pidie, 24 tahun (Zinatun Hayati binti H Rusli Amadi), dan tertua dari Bireuen, 87 tahun (Ruhana binti Usman Buket).
Kloter 7, yang masuk tepat pukul 08.00 WIB, asal Bireuen (203 jamaah), Aceh Utara (138 jamaah), dan Pidie (49 jamaah).
Kloter 7, menginap semalam, usai pembimbingn jamaah, Imigrasi, penerbangan, dan kesehatan, juga pembinaan Ketua Rombongan dan Regu (Karom dan Karu).
Sementara, usai penimbangan barang di Aula Arafah, JCH diperiksa kesehatan (hingga sebelum zhuhur), pembagian dokumen pukul 14.00 WIB. Pelepasan oleh Bupati Bireuen pada pukul 17.00 WIB.
Insya Allah dua jam dari berita ini dinaikkan, JCH dinaikkan ke bus, sejak pukul 01.35 WIB (Rabu dini hari, 16/9). Terbang dari Banda Aceh, 04.55 WIB (Rabu, 16/9).
Ketua Kloter/ Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) yang berjumlah 393 JCH ini, ialah Drs H Maiyusri (Kakankemenag Bireuen). Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) ialah DR H Syukri bin Muhammad Yusuf Lc MA.
Dipandu tim medis (dr Mayasofya Achmad Mahmud/dokter, Azwar Mustafa Yusuf dan Nursyidah Ilyas Hasbi sebagai paramedis).
[foto2 yakub inmas]