[Meureudu | Yakub]  Dalam Proses pembelajaran kontekstual guru dan siswa secara bersama harus mampu memanfaatkan lingkungan serta bahan-bahan bekas sebagai sumber belajar dan bahkan dapat memproduksi sendiri media pembelajarannya.

Hal di atas dibuktikan oleh Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah saat mengunjunggi stand USAID PRIORITAS pada arena Pameran Hari Pendidikan Daerah (hardikda) ke 57 di Meureudu, hari perdana, Ahad (18/9).

"Bagaimana cara menggunakan peralatan ini?" tanya Gubernur pada Sahira siswi MTsN Bandar Dua Pidie Jaya.

Sahira pun menjelaskan secara detail penggunaan peralatan Periskop sederhana yang dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan dengan sudut 45 derajat pada setiap sisinya.

"Periskop ini merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi," jelasnya sambil menunjukkan hasil karya dari bahan bekas tersebut.

MTsN Bandar Dua yang tampil pada stan tersebut adalah mewakili 168 sekolah binaan selama empat tahun pelaksanaan program PRIORITAS dari 9 kabupaten/kota di Aceh. Seluruh sekolah sudah menerapkan pembelajaran aktif/kontekstual dan meningkatkan budaya baca di sekolah mereka. 

"Dengan pembelajaran aktif, para guru merasa lebih mudah mentransfer pengetahuan dan ketrampilan. Mereka tidak hanya berdiri mengarahkan anak-anak. Mereka hanya perlu menjadi fasilitator yang efektif dan kreatif," kata Ridwan Ibrahim, Koordinator USAID PRIORITAS Aceh.

Untuk meningkatkan budaya baca di sekolah, USAID telah menghibahkan 33.600 eks buku kepada sekolah mitranya dan menghibahkan lebih dari setengah juta Buku Bacaan Berjenjang kepada 828 SD/MI di Aceh.

"Dengan adanya buku bacaan berjenjang ini, dapat menjadi alat bantu belajar membaca dan memahami isi bacaan di kelas awal," lanjutnya seperti dikabarkan Staf Komunikasi USAID PRIORITAS Aceh Dr T Meldi Kesuma, dan Koordinator Pidie Jaya Mashadi, malam ini, pada admin.

Setelah menikmati jamu hasil ramuan siswa MIN Ulee Gle, terlihat gubernur dengan akrab berdialog dan siswa yang sedang mambaca buku, sejenak mereka berhenti dan secara bersama menyebutkan Salam 5 Jari Gubernur Zaini, "Ayo belajar, ayo sekolah, ayo kerja, Aceh pasti bisa, Insya Allah," seru mereka disambut tepuk tangan hadirin. []

 

[Kakanwil, Kadisdik, bersama siswa dan guru]