[Bireuen | Najib Zakaria] Tangannya diayun mengikuti irama tabuhan rapai, gerakan saman dimainkannya di depan ratusan penari, beberapa saat kemudian dia melangkah membentuk formasi yang berbeda, derap langkah kakinya sangat teratur, penuh perhitungan agar tak terbentur dengan penari yang lain.
Itulah kegiatan Efendi Sulaiman dalam beberapa minggu terakhir, melatih penari pembukaan Porseni tingkat Propinsi yang akan digelar di Bireuen beberapa bulan mendatang (sebelum 17 Agustus).
Efendi Sulaiman, bertugas sebagai guru di MTsN Model Gandapura Bireuen, pria ini menuturkan, untuk melatih 150 siswa penari massal dibutuhkan kesabaran, karena tidak semua penari mudah memahami materi tarian.
Tarian massal pembukaan porseni tingkat propinsi yang sudah dirancang Efendi berdurasi waktu dua puluh menit, tarian massal ini memadukan beberapa tarian tradisional Aceh, misalnya saja gerakan tari saman, tari laweuet, seudati dan rapai.
Melatih tarian bukanlah hal baru bagi Efendi, darah seni mengalir deras dalam tubuhnya, Selain melatih tarian untuk pembukaan porseni, di sekolah tempat dia mengajar Efendi juga mengajar tarian tradisional untuk anggota pramuka.
Diluar sekolah, Efendi dikenal luas sebagai pelatih drumband ternama, sekolah sekolah di kota lhokseumawe dan Aceh utara banyak yang menggunakan jasanya melatih drumband.
“Drumband binaan saya banyak yang jadi juara”, kata bang pen, panggilan akrabnya, pria bertubuh tegap ini menginginkan seluruh madrasah dijajaran kemenag Bireuen menghidupkan drumband. [y]
[Foto. Efendi Sulaiman, pelatih tarian massal porseni. foto/najib]