Banda Aceh (Yakub) --- Orangnya pemalu, sering menunduk meski tak tersipu. Apalagi jika dibidik kamera dari dekat. Cara praktis memotret Dokter Oryza Savitri (jilbab: putih) ini, dari jarak jauh, lensa kodak posisi zoom. Namun jika sedang tampil di depan, misalnya di atas podium, saat sesi 'kesan-pesan', dalam acara penutupan pelatihan integrasi petugas ononkloter siang puasa lalu, dia tak bisa mengelak blitz lensa.

“Saya dulu, selama dua tahun, sekitar 2008 pernah mengajar di TPQ Plus Baiturrahman, ustadz, tapi karena jadwal koas, praktek kedokteran, dan piket berubah-ubah, jadi nonaktif di Baiturrahman,” jawabnya, saat admin (Yakub) ini mengucapkan selamat jadi petugas layani jemaah Aceh. Dia hari-hari di Puskesmas Kopelma Darussalam.

Bersama empat petugas dan 393 jemaah Banda Aceh, dokter muda dan cantik dalam Kloter 4 ini, telah enam hari di Makkah, sejak berangkat pada Sabtu (19/8) lalu. Jika berita ini dibaca dokter Ory (sapaan dr Oryza), dia mungkin keberatan, tapi dia sedang sibuk layani kesehatan jemaah Tanah Suci.

Namun satu berita lain, berita apresiasi atas kecekatan dan semangat lima petugas kloter ini, yang disampaikan mantan Kakanwil Depag, itu berita bagus sebelum terbang. Sebelumnya, saat kedatangan jemaah Kloter 4, Jumat (18/8), mereka bekerja sangat semangat. Drs H A Rahman TB Lt mengapresiasikan spiritnya, hingga terbang dari Aceh.

Dokter dalam Kloter 4 Embarkasi Aceh (BTJ-004) ini, selama bertugas, dibantu empat. Untuk pemandu ada kawan di sebelah meja kerja admin ini,  H Muhammad Nasril Lc (TPHI). Dibantu lagi oleh, Drs H Amiruddin MA (TPIHI), serta dr Oryza Savitri, Dede Andriana Durachim, dan Mahnidar Hasyem Bintang (TKHI/dokter dan paramedis).

Menanti jemaahnya masuk besoknya, mereka menyimak persiapan jemaah kloter 3, dalam aula Jeddah. Doto yang baralamat Lueng Bata ini, memang duduk, di pintu aula bersama kawan petugas. Dia menutup bacaan dengan. Rupanya dia sedang selesaikan bacaan Al-Quran, sesi sorenya.

Selain ada bersama jemaah, 9 Ketua Rombongan (Karom) dan belasan Ketua Regu (Karu), dalam kloter yang dilepaskan Walikota Banda Aceh, H Aminullah Usman SEAk MM, Sabtu (19/8) sore, usai karnaval. []