Banda Aceh (Yakub)---Saat konferensi pers di UPT Asrama Haji Aceh,Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs, H.M Daud Pakeh,kembali mengulangi satu tekad Pemerintah Aceh, untuk bisa mengalihkanpencairan dana waqaf Baitul Asyi itu, yang selama ini di Makkah Arab Saudi,untuk dapat ditunaikan di Aceh.
Kakanwil sebutkan, bahwa musim haji 2017 ini merupakan tahun ke 11,penyaluran dana kompensasi rumaah waqaf Baitul Asyi untuk jemaah haji Aceh,sejak 2006. Selama itu pula, uang riyal (SAR) yang diberikan pada setiap jemaahjuga petugas haji Aceh, di Makkah itu umumnya dihabiskan di Tanah Suci, untukbelanja oleh-oleh misalnya.
Menurut kalkulasinya, jika setiap jemaah diserahkan SAR 1.200 (SeribuDua Ratus Riyal Arab Saudi), maka setiap tahun ada puluhan milyar rupiah uangjemaah Aceh yang beredar di Arab Saudi, dari kompensasi rumah waqaf almarhum Habib Bugak Al-Asyi itu.
"Jika sejumlah dana kompensasi itu diserahkan di Aceh dandibelanjakan jemaah haji setiba di Aceh, maka akan mendongkrak perekonomianumat di sini," jelas Kakanwil, di depan rekan pers dari media cetak, mediaelektronik, dan online, Selasa (1/8).
Jika upaya ini nanti berhasil, maka pencairannya di Aceh, dari cek jemaah yang telah dibagikan di Makkah, setiba jemaah ke Aceh.
"Namun berapa jumlah uang Baitul Asyi tahun ini, itu tergantungkurs mata uang nanti," sambungnya, di Aula Arafah, dalam acara yang dihadiri pula olehPengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Provinsi Aceh itu.
Terkait penyaluran dana Baitul Asyi, kini Pemerintah Arab Saudi sedang menghitung berapa jumlah jemaah asal Aceh.
Konferensi pers berlangsung seusai rapat dan pelantikan Pembantu PanitiaPenyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Aceh 1438 H/2017 M.
Dalam rapat lengkap dan dalam konferensi pers, yang dilakukan, dua minggu jelang Kloter 1masuk asrama itu, terungkap juga beberapaperkembangan baru terkait perhajian di Aceh, tanah air, dan Arab Saudi. Jugapenentuan jemaah yang masuk ke dalam Kloter 1 asal pantai barat-selatan, semuaberdasarkan qur-ah (undian) sebelumnya.
Selain soal dana kompensasi Baitul Asyi, juga disinggung misalnyatentang gelang jemaah, yang selain ada gelang beridentitas seperti tahun-tahunsebelumnya, mulai 2017 ditambah dengan gelang e-hajj dari Arab Saudi.
"Insya Allah hari Kamis tanggal 3 Agustus lusa, jajaran Kanwil akankembali menjemput paspor enam kloter lagi, yang telah divisa," jelas KabidPHU, dalam rapat yang juga dihadiri dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) KelasIII Banda Aceh.
Kakanwil melalui Kabid PHU juga akan lanjuti penyediaan badge danidentitas panitia. Termasuk untuk rekan pers yang akan meliput proses haji diEmbarkasi Aceh.
Kakanwil Drs. H M Daud Pakeh sendiri, jelasnya pada awak media, tahun inidiamanahkan menjadi salah satu pengelola penyaluran dana Baitul Asyi di Makkah.
Konferensi pers dihadiri antara lain oleh GM Garuda IndonesiaBanda Aceh Sugiyono, Komisi VII DPR Aceh yang diwakili Anggota Komisi HjUmmi Kalsum SPd, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag AcehH. Abrar Zym S.Ag, Kepala UPT Asrama Haji Drs H. Taufiq Abdullah, Karo Isra SetdaAceh Ir. H Sulaiman AW, Bidang Bea CukaiDrs H Adul Haris H, Bidang Imigrasi Drs Zulkifli, dan Yos Suwagiono dariAngkasa Pura II.
Pelantikan untuk 48 jajaran PPPIH Embarkasi Aceh itu, dilakukan Kakanwil KemenagAceh. Kakanwil dalam kepanitiaan haji, diamanahkan sebagaiKetua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh 2017, sedangkan masing-masing Wakil Ketua ialah dr Hanif MKes (Kadiskes Aceh) dan Drs HSulaiman AW (Karo Isra Setda Aceh). []