Banda Aceh (Yakub/Inmas)--Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) sampaikan materi "Sosialisasi Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi", Kamis (9/5).

Disampaikannya bahwa penyelenggaraan haji saling berkaitan, layanan luar negeri (akomodasi, katering, transportasi), layanan dalam negeri, penerbangan dan lainnya.

"Persiapan haji dimulai tahun lalu, sejak ditandantanganinya Menag RI dan Perhajian Saudi, meski haji itu puncaknya Syawal, Dzulqaidah, Dzulhijjah," sebut Ditjen PHU yang disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Hj Sri Ilham Lubis LC MPd, dalam acara sehari yang diawali dengan paparan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh.

"Sehubungan dengan layanan luar negeri, Saudi juga keluarkan Ta'limatul hajj tentang akomodasi, transportasi, konsumsi, bimbingan ibadah dan lain-lain," sambungnya di depan peserta dari Kabid PHU, para Kasi PHU Kanwil, para Kakankemenag, para KUA se Banda Aceh dan KUA Aceh Besar.

"Setelah ada kuota tambahan, Menteri Agama mengatakan, ini tantangan kita. Bukan menjadi beban," kutip Sri.

Setelah ada kuota tambahan, jemaah kita menjadi 231.000 jamaah.

Kita selalu dihadapkan pada tantangan baru, masalah berbeda jamaah pun berbeda, dan lainnya.

Acara di Hotel Kryad Muraya Simpang Lima Banda Aceh itu, diikuti Kakanwil yang juga sampaikan materi perdana.

Untuk acara sehari yang diselenggarakan Ditjen PHU itu diikuti Kabid PHU, Kakankemenag Banda Aceh, Kakankemenag Aceh Besar, oleh dan para KUA se Banda Aceh dan Aceh Besar.[]