Takengon (Humas)---Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, Dr H Syamsul Bahri MPd, I bersilaturrahmi dan menyapa para Penyuluh PNS dan Non PNS di lingkungan Kemenag Aceh Tengah, Kamis 14 April 2022.
Direktur Penais hadir di Aceh dalam rangka menghadiri PTQ Nasional RRI ke-52 yang digelar di lapangan Setdakab Aceh Tengah.
Kegiatan bersamaan dengan Pembinaan tersebut, dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg, Kakankemenag Aceh Tengah, H Saidi B SAg MA dan jajaran, serta 14 Kepala KUA di Aceh Tengah.
Syamsul Bahri mengatakan penyuluh punya peran penting dalam memberikan penerangan keagamaan kepada masyarakat, bahkan penyuluh menjadi ‘Kopassus’ Kementerian Agama.
Ia menyebutkan penyuluh berbagai persoalan yang harus dituntaskan dalam kinerjanyan, mulai dari tugas dan fungsinya, tanggungjawab teknis, dan interaksi sosial dengan masyarakat dan negara.
“Misi kita mengawangi serta menjaga keutuhan dan persatuan Indonesia, secara misi agama adalah menebarkan Islam Wasathiyah, menjaga dan menjalankan Islam rahmatan lil’alamin,” katanya.
Ia mengajak para penyuluh untuk meningkatkan penguatan dakwah dan silaturrahmi, karena menjadi hal yang urgen yang tetap harus dipertahankan. “Kita wajib berikhtiar sekuat tenaga melakukan yang terbaik, walaupun takdir Allah yang pasti dan nyata,” sebut Syamsul Bahri memotivasi.
Ia juga berharap Penyuluh Agama Islam bisa bertransformasi dalam menyampaikan pesan keagamaan kepada masyarakat.
Dikatakannya, di era yang serba digital saat ini, Penyuluh Agama Islam dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan dakwahnya dengan membuat berbagai konten keagamaan menyebarkannya melalui media sosial.
“Dakwah melalui digital merupakan salah satu kegiatan yang fenomenal dewasa ini dan diminati semua kalangan saat ini, sehingga sangat mudah pesan yang kita sampaikan tersalurkan,” ungkapnya.
Oleh karenanya, kata Direktur, Penyuluh Agama juga harus bisa mengelaborasikan moderasi beragama dengan transformasi digital, agar menjadi penyeimbang di tengah derasnya informasi dan berita palsu.
Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengungkapkan rasa bahagia dirinya dan jajaran Kemenag Aceh dapat bertatap muka dengan Direktur Penerangan Agama Islam.
“Di momen bulan mulia ini, kita beryukur dapat bersilaturrahmi langsung, setelah 2 tahun dilanda pandemi, terkhusus bertatap muka dengan bapak Direktur. Kita bisa berdiskusi dan konsultasi banyak hal terkait penyuluhan,” kata Iqbal.
Ia mengatakan terdapat 2.204 Penyuluh Agama Islam yang tersebar di lapangan dan berdakwah ke masyarakat.
“Kita coba sampaikan informasi-informasi yang positif ke masyarakat dan mencegah hoaks, kita sebagai penyuluh juga harus mampu menjaga nama lembaga yang kita contai, karena Kementerian Agama sedikit saja ternoda langsung Nampak bagaikan kertas putih terkena tinta.” Jelasnya.
Ia berharap Penyuluh Agama Islam intens berkomunikasi dengan banyak pihak, dan intens berada di tengah masyarakat.
“Ini harus menjadi perhatian bersama, ditengah arus globalisasi komunikasi bijaklah bermedsos. Tabayyun terhadap berita yang diteriam, sampaikan kesejukan, harus tampil dan mampu memecahkan masalah, untuk itu mari terus belajar dan mendalami ilmu agama, sehingga ada pesan yang kita sampaikan membawa kebaikan ada keberkahan,” ucap Iqbal.
Sementara Kakankemenag Aceh Tengah, Saidi B SAg MA menyebutkan pihaknya melalui Penyuluh Agama Islam aktif melakukan koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait di Aceh Tengah, dan berorientasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
“Disini, para penyuluh masuk ke semua lini, dan aktif berkoordinasi, seperti dengan Baitul Mal, Polres, Lembaga Pemasyarakatan, BKKBN, dan kantor Pemberdayaan Perempuan,” katanya.[]