[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya] “Sampai saat ini, telah dilakukan pengukuran lahan dan kapling,” kata Muhammad Khudhari SE, pembawa acara qur`ah (diundi) bakal rumah komplek Kanwil Kemenag Aceh (12/1). Nanti akan ada penimbunan, jika musim hujan reda atau padi dipanen warga.
Lanjut Khudhari, yang juga aktif di LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) di Kanwil itu sampaikan, “Terima kasih kawan konsultan yang membantu gambar rumah dan desain, master plan pun telah ada.” Hadir juga dalam acara ‘masa depan’ itu, Bapak Geuchik Gampong Kaluet Kec. Ingin Jaya, Aceh Besar. Ada juga pihak konsultan, yang jelaskan proses penimbunan.
“Kita mengharapkan rumah semurah mungkin, dengan mutu sebaik mungkin,” sambut Kakanwil Kemenag Aceh Drs H Ibnu Sa’dan MPd di Aula Kanwil, yang juga hadir Kabag TU H Habib Badaruddin, calon-calon penghuni sekitar 50-an, dan bahkan rekan dari Aceh Besar dan Bireuen.
Bagaimana bisa, “Harga kaki lima, kualitas bintang lima,” tamsil Kakanwil seraya mengatakan, "Program ini sukses dengan kebersamaan, dan rumah ini bisa dimiliki oleh yang sudah kawin dan lajang (PNS Kanwil). Dan silakan miliki rumah meski belum berkeluarga, siapa tahu nanti ada yang gelar walimah perdana di komplek nanti…."
Usai qur'ah memang ada yang dapat di depan, dan ada yang di pojok, semua dalam komplek, semua tetanggaan. "Saya di pojok, 50 meter depan mushalla, dekat Pak Akhyar dan Sayed Chuwailid," kata saya memperlihatkan nomor undian. Sementara Kakanwil dekat mushalla, juga Kabag TU Kanwil.
"Lebar jalan utama 7 meter. Sangat luas untuk perumahan.
Jalan-jalan masuk lima meter (jalan lingkungan). Perlu komitmen, jangan jual kepada pihak lan, nanti," di antara saran Khudhari.
Sebelumnya Oktober (dua-tiga bulan lalu), diumumkan oleh panitia, “Anda karyawan Kanwil Kementerian Agama, yang sudah medaftar dalam bulan Oktober lalu, dan telah melengkapi persyaratan untuk kepemilikan rumah pada bakal Komplek Perumahan Kanwil (termasuk tanda tangan suami/istri) dan perjanjian bermaterai itu, berikut informasi lanjutan, yang wajib Anda ikuti.
Saat itu diumumkan, “Jika tidak, maka hak Anda untuk memiliki rumah yang akan mulai dikerjakan, begitu administrasi (setoran) ini selesai dua pekan ke depan, akan dibatalkan,” ujar Koordinator. [selengkapnya baca berita: “Bakal Ada Komplek Kanwil di Ingin Jaya” (16 Okt) dan “Membludak, Calon Pemilik Rumah” (21 Okt) di web ini].
Setelah rapat berkali-kali termasuk dengan pihak Bank Muamalah Banda Aceh, akhirnya disepakati sejumlah kesimpulan, bagi calon pemilik rumah komplek Kanwil Kementerian Agama Aceh.
Di antara kesepakatan dalam rapat dua kali terakhir, Kamis-Jumat (6-7 Nov), termasuk dengan Bank ialah, bahwa lokasinya untuk 50 unit tipe 45, 54, dan 70 (perubahan sebelumnya tipe 75), ialah di Gampong Kaluet, masuk 500m selatan Jalan Soekarno Hatta, Kec. Ingin Jaya (arah timur Rumah Wali Nanggroe).
Lahan akan diukur, pengadministrasian (izin, urusan dengan Notaris, hingga sertifikasi), didesain, pengkaplingan lahan untuk ukuran 240 M2 (12×20 m), 180 M2 (12×14 m), dan 140 M2 (10×14 m), perencanaan jalan/ drainase, begitu setoran awal dari masing-masing calon pemilik rumah, yang berasal dari jajaran Kanwil Kemenag Aceh itu usai, hingga 10 hari ke depan itu, saat itu.
“Alhamdulillah jalan menuju komplek sudah diaspal, meski belum sepenuhnya sampai ke depan bakal komplek,” ujar pengelola LPSE, salah satu Koordinator.
Semua setoran akan dimasukkan dalam harga tanah dan rumah [tergantung tipe rumah yang mau dibuat dan telah dipilih dalam formulir), yang memang jika ditotalkan lebih murah dari harga pengembang dan pihak poroperti luar. “Sebab kita buat, pengadaan material, kosultan, dan pengawasan ‘sendiri’. Kebersamaan dan harapan akan sebuah komplek Kanwil, memang tujuan utama. Maka progam ini dikhususkan bagi jajaran Kanwil yang belum miliki rumah saja, dan bukan untuk investasi,” ujar Kabag TU saat itu.
Untuk itu, disepakati dalam rapat di Aula, yang juga dihadiri Kabag TU Kanwil (H Habib Badaruddin) Koordinator (Khudari, Yenny Yusnita, dan Baihaqi) ialah sejak hari ini, Hari Pahlawan (Senin, 10 Nov) hingga Jumat (21 Nov), setoran tanda jadi sudah bisa dikumpulkan, saat itu.
Pengumpulan uang ‘tanda jadi’ ini, bisa pada Saudari Yenny (Subbag Ortala dan Kepegawaian), setiap hari kerja. “Jumlah itu akan dihitung juga sebagai bagian dari DP (setoran awal) Anda nantinya. Jika DP Anda nanti misalnya Rp 20 juta, maka tinggal lunasi sisa DP yang Rp 15 juta nanti (tentu setelah akad dengan bank jadi), “ jelasnya, yang disepakati anggota.
“Dan usahakan perbesar DP, supaya cicilan yang 10, 12, atau 15 tahun itu, nantinya semakin ringan,” pintanya, seusai dijelaskan hal ihwal perbedaan kongsi, KPR, musyarakah, mudharabah, margin cost, rate, cash, cash rasio, take over (pinjaman di bank lain), dan soal program perumahan PNS yang telah ada (yang dipotong perbulan itu). Juga dibahas soal Founding dan Finansial, pada sebuah bank.
“Dana awal Rp 5 juta ini sebenarnya bukan apa-apa, ini sebagai ‘tanda jadi’ saja, atau ‘uang kekhawatiran’ kami, jika calon pemilik itu sudah serius, dan tidak akan mundur, setelah tanah yang lebih dari 2 ha itu, dibeli dan rumah dibangun sesegera mungkin oleh Developer. Jadi yang Rp 5 juta ini kayak ‘pinangan’ saja,” tamsil Kabag TU, yang mengajak kawan yang serius segera melunasi dalam masa 10 hari ini, agar segera dilakukan penimbunan dan lainnya (tapi kini sedang ada padi di lokasi).
“Penimbunan di lokasi yang dekat meunasah gampong itu pun, harus lebih tinggi dari badan jalan, agar saat meninggikan pondasi tidak berat nanti. Sebab tanah sebelah kita, tetanggaan milik BPD Aceh itu juga sudah ditimbun, yang mungkin akan diperuntukkan buat rumah rumah juga,” sambungnya.
“Kami ulangi, tahap ini, dikhususkan untuk PNS di Kanwil, jika yang menyetor sudah memenuhi 50 unit, akan ditutup. Jika belum penuh 50 calon, maka dibuka untuk jajaran Kankemenag. Bahkan dari sekitar 70-an calon, ada yang sudah mendaftar dari luar Kanwil,” jelas Kabag TU saat itu.
Untuk menyemangati pemilik disampaika sejumlah peta dan peluang lahan, dan strategisnya lokasi di masa depan. Bahwa pinsipnya, rumah kita nanti bisa bagus dan murah, dan lebih baik cepat selesai, menyahtui fluktuasi harga ke depan.
Katanya, “Dari kita untuk kita, tak ada yang ambil untung. Apakah kita bangun bersama-sama. Mahal dan kualitas belum terjamin, jika dengan developer.”
Koordinator Pengadaan Rumah Kanwil, Khudari SE, bahkan mengawali sesi dialog dengan kata, “Menggapai mimpi menjadi kenyataan.” Jadi, Koordinir rumah kita, bukan developer luar, bukan pembangun luar, tapi kita di dalam, dan prinsipnya, dari kita untuk kita.
Kabag TU H Habib Badaruddin SSos, tutup rapat kala itu, “Hari ini finalisasi program, setelah beberapa kali rapat.” Dan ke depan memang akan ada MoU antara Kanwil dan Bank Muamalah… Dan MoU pun telah diteken…. alhamdulillah…[inmas aceh]