Banda Aceh(Yakub) --- Saat untuk jemaah, dalam setiap kloter, diserahkan dukumen, Panitia dari SekretariatPenyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkai Aceh, juga sertakan dokumenkeuangan.

Penyerahandokumen jemaah, diawali dengan pemasangan gelang identitas (dua macam, penyerahanpaspor bervisa, Daftar Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH), Kartu Baitul Asyi, dan living cost (biaya hidup di Tanah Suci). “Gelangitu tidak apa-apa jika kena air,” sebut tim pembimbingan, Drs H A Rahman TB Lt.

Secaraberurut oleh petugas, jemaah disodorkan, untuk dicap jempol, satu blangko living cost itu. Lalu dua amplopdiserahkan panitia, satu amplop living cost, dan satu lagi uang pergantianpembuatan paspor.

Uang lving cost itu, berisi tiga lembar uang riyal satuan SAR500 (Lima Ratus Riyal Arab Saudi).Jika dikalikan sama dengan SAR 1.500 (SeribuLima Ratus Riyal Arab Saudi), setara hampir Rp 5 juta. “Jika maumenukar dengan uang riyal kecil, di depan gedung, dalam asrama, ada mobil bank,”sambung Tgk A Rahman, mantan Kakanwil Depag Aceh.

Panitia diasrama haji, antara lain Sekretaris, Bidang Perbekalan dan Dokumen, menyiapkandan menandatangani semua lembaran jemaah itu. Maka setelah satu kloter terbang,kloter berikutnya masuk, volume kerja di kesekratariatan, tetap ada, kadangsiang dan terkadang malam.

Dukemen lainyang terus di-update dan diperbanyak,juga untuk paramedis/dokter, antara lain manifes. Ini banyak kerja Siskohat digedung Mekkah, bersama tumpukan paspor. Sedangkan gelang, Baitul Asyi, dan living cots banyak di gedung Madinah.[]