[Banda Aceh| Yakub]  Sebelum dan sesudah upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2016 itu, aneka atraksi dan penampilan dipesembahkan para siswa madrasah/sekolah. Gemuruh drumb band (marching band) pun membahana di lapangan yang ada replika pesawat SeulawahRI (cikal bakal pesawat Garuda) itu.

Beberapa ayat Alquran dari QS Luqman, soal kewajiban bertauhid, berbakti, dan belajar dilantunkan merdu oleh siswa, di sesi awal upacara di Blang Padang, sebelum penggerekan bendera. Lapangan itu diapit rumah para pejabat provinsi, dan bertetanggaan dengan Museum Tsunami.

Upacara di Desah Arafah (Blang Padang) yang di-inspekturupacara-kan Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah itu, diikuti selain Kabag TU, para Kabid, para Pembimas, para Kasi, juga jajaran ASN di Kanwil Kemenag Aceh. Juga jajaran Kankemenag Kota Banda Aceh, dalam acara pagi Senin (2/5) itu. Jajaran Dinas Pendidikan Aceh dan Disdikpora Banda Aceh juga bersama ASN dan undangan lainnya.

Gubernur hadir, dan disambut Kakanwil Kemenag Aceh yang diwakili Kabid PAI Kanwil Drs H Saifuddin AR bersama Kadisdik Aceh Drs H Hasanuddin Dardjo MM, jelang pembukaan upacara, pukul 08.30 WIB.

Baliho membentang di depan tribune, bertuliskan pesan Hardikda Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita, bergambarkan dua pemimpin Aceh, Doto Zaini dan Mualim.

Lapangan Blang Padang yang cerah kali ini dipadati siswa, juga aneka group drunb band. Sang juara pun nanti diumumkan, dan piala besar diserahkan. Salah satu yang bakal menerimanya, ialah madrasah dari Aceh Utara, di bawah Drs Muhammad Hanafiah MPd, yang juga guru olah raga di Matangkuli itu.

Barisan diramaikan elemen madrasah dan sekolah di bawah pengawasan para kepala dan gurunya. Selain akademisi dan Menwa, ramai sekali dewan guru, mahasiswa dan siswa-siswi dari MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA.

Gubernur harapkan antara lain, untuk meningkatkan kapasitas guru dengan pelbagai pelatihan yang menunjang kapasitas guru. Hal ini tentunya untuk mengurangi kesenjangan mutu pendidikan yang masih ditemukan di pedalaman dan terpencil dalam wilayah Aceh.

Katanya, pendidikan dan kebudayaan sebagai gerakan pencerdasan dan menumbuhkan generasi berkrakter Pancasila, walaupun saat ini dunia pendidikan di Indonesia masih banyak kekurangan, namun hal tersebut jangan kita jadikan hambatan dalam mencetak generasi muda yang handal…. []