Banda Aceh (Humas) -- Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag RI menyelenggarakan Pelatihan Inovasi Madrasah Angkatan IV bagi guru madrasah di Aceh, di Hotel Ahmad Yani, Senin 7 Juni 2021.
Menjadi kehormatan Provinsi Aceh dipilih oleh Pusdiklat menjadi salah satu lokus pengembangan madrasah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg resmi membuka kegiatan tersebut, Senin malam.
Kakanwil berharap peserta dapat memanfaatkan momen langka dan berharga ini dengan sebaik mungkin.
Ia juga menginginkan kegiatan seperti ini dilakukan lebih sering di Aceh, tentu kita akan siap menyambut dan menfasilitasinya.
"Sebenarnya, sangat pentin informasi-informasi yang secara langsung disampaikan oleh pejabat dari Pusat karena hal ini memiliki makna yang berbeda, dan akan memberi faedah bagi punggawa pendidikan di daerah," kata Iqbal.
Kepada peserta, Iqbal mengingatkan serius dalam mengikuti kegiatan dan seksama hingga selesai.
Menurutnya, semua peserta adalah utusan dari daerah yang dipilih scara khusus, "Karenanya harus bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin," harapnya.
Keseriusan peserta pasti akan terimplimentasikan dengan baik di daerah dalam mengelola Pendidikan Agama di madrasah-madrasah.
"Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya peningkatan pelayanan pendidikan Agama. Melalui Program Pusdiklat ini adalah bagian perwujudan kepedulian pemerintah terhadap madrasah dan kita tahu bahwa kegiatan seperti ini akan mampu meningkatkan SDM," katanya.
Ia juga mngingatkan semua yang terlibat dalam mengelola Pendidikan Agama di Madrasah adalah sosok yang terhormat karena telah melahirkan generasi yang berakhlak mulia.
Oleh karenanya, ia mengajak kalangan madrasah untuk terus berinovasi, jangan berhenti melakukan kreasi.
"InsyaAllah madrasah akan selalu menjadi dambaan semua kalangan. Hari ini Madarasah adalah favorit masyarakat, ini adalah bukti bahwa pengelola madrasah mampu berkreasi, berinovasi dan punya inisiatif," jelasnya.
Ia menjelaskan yang terpenting adalah tetap ikhlas dalam mengabdi, dan mengajak pengelola madrasah untuk selalu menjunjung kejujuran dalam beraktifitas, tidak akal-akalan dalam beraktifitas karena itu bukan dari bagian Inovasi.
Selain itu, Iqbal juga mengajak semua peserta untuk kembali pada visi dan misi lembaga, sehingga semua kita memiliki semangat yang sama dalam beraktifitas saat mengelola pendidikan Agama karena merupakan upaya mewujudkan cita-cita luhur mencerdaskan anak bangsa.[]