[Embarkasi Aceh | Yakub] Pelepasan Jamaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter 1) siap digelar, di Aula Jeddah (dulu Aula Utama) Asrama Haji Aceh. Sekda Aceh Drs H Dermawan MM, mewakili Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah, dan Muspida Plus (Forkompimda), para Rektor, juga sudah bersama 392 JCH (yang masuk ke Asrama Selasa, 8/9).
Hadir juga selain Wali Nanggroe Tgk H Malik Mahmud Al-Haytar dan Komisi VIIIDPR RI, Kakankemenag Aceh Besar Drs H Salahuddin MPd dan Kakakankemenag Banda Aceh Drs H Amiruddin MA.
Di sebelah Kakanwil Kemenang Aceh Drs H M Daud Pakeh, shaf depan ada unsur Kapolda, Ketua Komisi VIII, Wali Nanggroe, dan Sekda.
Sebelumnya gladi digelar untuk Petugas Kloter 1, Ketua Rombongan (Karom) dan Ketua Regu (Karu), sebelum disapa hujan rintik, sore Rabu (9/9) itu. Dan kini (Kamis, 10 September), Kloter 1, sudah ke Makkah (take off dari Bandara SIM tengah malam Kamis). Namun kesannya seakan masih di Asrama, bersama Desy Ratnasari MPsi, pemeran ‘Halimah’ dalam film “Sengsara Membawa Nikmat” itu.
Saat masuk, disalami undangan (di kursi undangan tamu provinsi dan kabupaten/kota), termasuk disalami oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Aceh dan istri Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Desy dan rombongan memang sudah duluan tiba. Usai pelepasan pun masih lanjutkan dengan rapat di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji.
Namun sedikit jamaah dan panitia yang tahu, bahwa perempuan yang langsing itu, adalah Desy, yang ia selain aktris juga pembawa acara antara lain Info Program (RCTI), Awas (Agar Waspada) (TV7), Person Of The Month, Platinum Society, dan Nada Ramadhan (Metro TV), Selamat Pagi (Trans 7), Coffee Break (TV One), Kata Hati (Indosiar), dan Cerita Hati (Kompas TV).
Satu persatu Anggota Komisi VIII yang membidangi Agama, Sosial dan Pemberdayaan Perempuan itu diperkenalkan nama dan fraksinya. “Dan Desy Ratnasari dari fraksi PAN,” sambut Ketua Komisi VIII (Ketua Tim Fraksi Golkar) DPR DR H Deding Ishak SH MM, saat laporanya itu. Sebelumnya, diperkenalkan kawan di komisinya, Mustaqim dari Fraksi PPP dan M Nur Purnama Siddiq dari Fraksi Golkar.
Desy bangun tersenyum manis, bagai senyumannya dalam iklan Gulas, Konica, Sanken, LUX, Milton Permen, Jam Tangan Junghans, Homyped dan Sunsilk, bukan senyuman dalam iklannya Biolysin, Mixagrip, dan Larutan Cap Kaki Tiga itu. Bukan pula seperti senyuman dalam sinetron Istri yang Dikhianati, tapi senyum lebar dalam Bersama Meraih Mimpi dan Yang Penting Halal itu.
Tangan aktris film nasional, pemain sinetron, model, penyanyi, bintang iklan, dan juga pembawa acara itu di dada, dan ucap Desy lirih, bagai dalam sinetron Bukan Perempuan Biasa, Sajadah Panjang, dan Cintaku di Kampus Biru, “Assalamu’alaikum….” Tepuk tangan iringi jawaban salamnya, dalam aula, sebelum Sekda Aceh sampaikan sambutan.
Salain aktris, anggota DPR-RI 2014-2019 Dapil Jawa Barat IV (Sukabumi) itu, Desy juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Ia alumni S1 Psikologi, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, S2 Psikologi Terapan UI Jakarta, S2 Magister Profesi Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.
Makanya, Desy yang juga calon bupati di salah satu daerah itu memang smart. Ia pada 27 Januari menanyakan dan fokus pada status perkembangan dari inisiatif Kemenag untuk jamaah haji yang lokasi pemondokannya di Makkah jauh tetapi ingin tawaf lebih sering. Selain anggota Fraksi PAN, ia yang juga main dalam Suamiku Sayang, Si Kabayan Mencari Jodoh, Telegram, dan Joshua oh Joshua itu, Kun Fayakun, dan Sengsara Membawa Nikmat, benar-benar bikin nikmat yang menyapanya, dia balas seulas senyuman, dengan beberapa ulasan.
Desy membawa ‘nikmat’ memang, sebagian jamaah berfoto bersama. Fotografer dari sekitar Asrama Haji, dari pemuda Gampong Lampineung, juga benyak menjepret bersamanya.
Desy, artis yang datang berkerudung coklat sederhana itu, sukses meracik konflik dan cinta, mengaduk hati penonton, bersama Sandy Nayoan (Midun), Septian Dwi Cahyo (Maun), dan Arief Rivan (Kacak).
Dalam sinetron ini dikenal juga sebagai film Si Midun itu. Ia berkisah seorang pemuda di salah satu desa di Minangkabau Midun, dan sahabatnya Maun. Midun, pemuda dari petani miskin. Ia sopan, taat beragama, dan jago silat. Karena itu ia sangat disukai oleh warga kampung, juga Halimah. Namun ada seorang pemuda yang iri kepadanya, Kacak, seorang kemenakan kepala desa yang bergelar Tuanku Laras.
Siapa yang tidak iri padanya, “Assalamu’alaikum Bu Desy….” sapa jamaah. []