[Debarkasi Banda Aceh | Yakub] Innaa lillaahi wa innaa ilayhi raaji’uun, untuk semua jamaah yang meninggal di Tanah Suci, juga untuk almarhumah asal Jawa Tengah (Jateng), yang masuk Kloter 06 Debarkasi Solo (SOC-006), yang duduk masuk di seat atau manifes 243 itu.
Pesawat yang bawa pulang jamaah asal Solo yang transit di Banda Aceh, Rabu malam (30/9), tidak hanya isi avtur, juga membantu pelayanan ekstra bagi tiga jamaah, yang salah satunya meninggal dalam pesawat. Almarhumah meninggal karena penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Saat berita ini dinaikkan admin, proses pemulangan salah satu jamaah haji yang meninggal dunia, asal Purbalingga Jateng itu, sedang dilakukan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) dan jajarannya di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar.
Almarhumah sudah seharian di kamar jenazah Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, sejak diantar dari Bandara SIM, sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (30/9).
Menurut Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Aceh Drs H Herman MSc MA, bahwa Direktur melaporkan ada jamaah yang telah meninggal dunia dalam pesawat. Almarhumah meninggal dunia saat pesawat, saat Garuda sudah lewati langit kawasan Arab, sekitar pukul 14.00 WIB (dhuha di Arab Saudi).
“Jamaah yang meninggal ialah Hj Siti Ngafifah Achmad Sukemi (65 tahun), Kloter 06 Solo,” jelas Kabid PHU H Herman, yang juga Sekretaris Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia (PPIH) Aceh, di mushalla Al-Ikhlash Kanwil, seusai membatu kifayah di RSUZA Banda Aceh, Kamis sore (1/10).
Lanjut H Herman, mantan Kakankemenag Aceh Singkil dan mantan Kakandepag Aceh Jaya itu, bahwa almarhumah warga RT 2 dan RW 5, Purbalingga Jateng. Bagi almarhumah telah usai pengurusan kifayahnya. “Usai dimandikan, dikafankan, dan dipetikan, jenazah diantar ke bandara, sambil menanti ketibaan Kloter 8 (SOC-008), sekira pukul 21.30 WIB,” katanya didampingi jajarannya di Bidang PHU, antara lain Drs M Gade.
Jenazah diturunkan dan dibawa ambulan menuju RSU. dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk dibuatkan surat keterangan kematian sekaligus untuk peramutan jenazahnya. Dalam surat keterangan kematian yang dibuat oleh Dr dr H Taufik Suryadi SpF, doto spesialis forensik dari rumah sakit tersebut menyatakan bahwa jenazah sudah meninggal dunia pada saat dibawa ke RS bukan akibat dari penyakit menular dan penyakit yang membahayakan. Hanya saja menurut catatan medis almarhumah terdapat indikasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
“Sementara yang jamaah yang sakit, dari Kloter 6 Debarkasi Solo, yang juga sedang dirawat itu ialah Saudi Ahmad Reja, warga Kecamatan Bojong Sari, Purbalingga Jateng,” jelasnya.
H Saudi yang alami infeksi paru-paru akan diterbangkan Jumat pagi (2/10) ke Debarkasi Solo juga jika kesehatannya membaik. Jamaah yang sakit, didampingi istrinya Siti Hasanah Tirtawiraja (Siti Chasanah Tirta Wineja).
Segala biaya yang lebih dari Rp 7,5 juta, untuk kebutuhan kifayah, juga pemetian, pengawetan, dan administrasi, menurut H Herman, sementara ditanggulangi PPIH, dan nanti dibebankan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Banda Aceh, setelah berkoordinasi ke Pusat.
Manakala 1.000 ‘jamaah’ cilik asal Aceh Besar dan Banda Aceh, sudah laksanakan rukun dan wajib haji, di Asrama Haji Aceh, dan sedang kembali ke ‘kampung halaman’, ke PAUD/TK masing-masing, masuklah Gelombang II sebanyak 1.000 jamaah lainnya. Pesawat yang bawa Kloter 6 Solo, take off dari Jeddah.
Jamaah yang 60 ‘kloter’ dijemput di gerbang Asrama, dengan antusiasnya, Rabu (30/9). Manasik Haji PAUD/TK yang perdana dilaksanakan seharian, dan dibuka Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, di ‘Jeddah’ dan ‘Muzdalifah’. Garuda sedang di langit Samudera India.
Lalu, saat ‘jamaah’ siang, telah masuk pula ke Asrama Haji, dan diantar ratusan ‘pengantar’, sejak dari depan Masjid Raya Baiturrahman, kisah duka dikabarkan dari Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Dirjen PHU Kemenag RI Hj Sri Ilham Lubis Lc MPd, dari kabin Garuda Indonesia, sebagaimana di atas itu.
[foto2: Sekretaris PPIH Aceh dan jajarannya, bersama Petugas Kloter 7 (15/9) di depan Media Center Haji/MCH, di samping ‘Madinah’; Drs H Herman MSc MA dan Drs M Gade dari Bidang PHU usai pelaksanaan kifayah; dan staf Bidang PHU dampingi jenazah di RSUZA]