Banda Aceh (Yakub)---Saat menyajikan materi seminar anti korupsi yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, pemateri sampaikan beberapa ciri tindakan yang dinamakan korupsi.
"Di antara ciri tindakan korupsi adalah penipuan, berlindung di balik pembenaran hukum, dan melanggar norma," sebut narasumber Seminar Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di aula Kanwil Kemenag Aceh, Jalan Abu Lam U Nomor 9 Banda Aceh.
Selain itu, dipaparkan juga indikator perempuan selaku sang istri yang setia dampingi suami selaku ASN/Karyawan Kemenag, dan sekaligus dia sebagai ibu, saudari, nenek, tokoh, dan warga yang sukses.
"Ciri-cirinya adalah mengenal dirinya dengan baik, mengenal dan memahami orang lain dengan baik, mengenal tugas, memiliki integritas pribadi yang kokoh, dan terbuka," sebut Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Aceh H Abrar Zym SAg, pemateri di depan peserta Seminar SPAK, di aula Kanwil Kemenag Aceh, Selasa (16/1).
"Selain itu, perempuan SPAK yang sukses adalah yang mampu menerima kritik, terinspirasi oleh visi, memiliki kecerdasan spritual yang baik, serta mengupayakan yang terbaik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain," sambung H Abra Zym lagi, didampingi Sekretaris DWP Kanwil Kemenag Aceh, Hj Siti Rainiza SPd (istri Kabid PHU H Abrar Zym SAg).
Acara yang dimulai usai zhuhur, hingga ashar itu diikuti seratusan peserta, dari Pengurus dan Anggota DWP Kanwil Kemenag Aceh. Sebelum makan, permainan lengkapi acara di akhir Rabiul Akhir 1439 H itu. Permainan diakhiri dengan penyerahan bingkisan bagi yang beruntung.
Sebelum paparan, juga diawali dengan sambutan Sekretaris DWP dari Bidang PHU, dan arahan dari Ketua DWP Kanwil Kemenag Aceh Hj Azizah (istri Kakanwil Drs HM Daud Pakeh).
Seminar ini, merupakan lanjutan dari "Sosialisasi Program SPAK" bersama Penasehat DWP Kemenag RI Hj Trisna Willy (istri Menag H Lukman Hakim Saifuddin), di aula Kanwil pada 10 bulan lalu (19/4). Saat itu istri Menag baru saja dari daerah gempa Pijay.
Arisan ibu-ibu dari karyawati dan istri karyawan Kanwil Kemenag Aceh, dengan paket acara lain (seperti kajian dan demo keahlian para peserta) akan dilanjutkan bulan depan, yang diawali dengan penentuan kembali, bidang mana yang mendapat giliran fasilitator atau 'tuan rumah'.[]