Sosok Muhammad Dani, S.Ud., kini menjelma menjadi simbol transformasi dakwah Islam di era digital. Penyuluh Agama Islam di bawah naungan Kementerian Agama RI yang bertugas di KUA Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara ini dikenal luas sebagai pelopor program WATERSPI (Warung Terapi Spiritual) sebuah inovasi dakwah yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan pendekatan teknologi masa kini.

WATERSPI lahir sebagai solusi dari keresahan masyarakat terhadap berbagai persoalan kehidupan: konflik rumah tangga, gangguan psikologis, hingga ketergantungan sebagian masyarakat pada praktik mistik dan perdukunan yang menyimpang dari akidah.

Melalui pendekatan terapi spiritual berbasis ruqyah syar’iyah, Muhammad Dani meramu metode penyuluhan keagamaan yang bersifat edukatif, praktis, dan mudah diakses lewat kanal digital di media sosial @ruqyah_digital.

Program ini menonjol karena keunikannya: tauhid sebagai fondasi, Al-Qur’an sebagai terapi, dan teknologi digital sebagai medium dakwah. Tak hanya melayani ruqyah langsung, Dani juga aktif dalam memproduksi konten dakwah edukatif seperti video pendek, siaran langsung, hingga konsultasi daring yang membangun kesadaran masyarakat akan bahaya syirik dan pentingnya kembali kepada Al-Qur’an.

Atas dedikasi dan kiprahnya yang nyata, Muhammad Dani terpilih sebagai salah satu nomine nasional Penyuluh Agama Islam Award 2025, mewakili Provinsi Aceh Utara. Dari ribuan penyuluh agama Islam di seluruh Indonesia, hanya 205 orang yang lolos seleksi administrasi tingkat nasional dan Muhammad Dani menjadi satu di antara mereka.

Pencapaian ini tidak hanya menjadi kebanggaan Aceh Utara, tapi juga bukti bahwa dakwah Islam bisa hadir secara kreatif, solutif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Ia menunjukkan bahwa dakwah bukan melulu soal mimbar dan ceramah konvensional, tetapi tentang keberanian merangkul teknologi dan keberpihakan kepada kebutuhan riil umat.

Langkah besar Muhammad Dani menjadi inspirasi baru dalam dunia penyuluhan Islam. Semoga semangat inovatif ini menjadi pemantik lahirnya lebih banyak lagi program dakwah yang berbasis Al-Qur’an, responsif terhadap problematika umat, dan menyentuh hingga ke ruang-ruang digital generasi masa depan. (Murhaban)[]