Di tengah derasnya arus informasi digital, dai dan daiyah diharapkan mampu bertransformasi menjadi pendakwah moderat yang melek teknologi.
Pesan ini diharapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Barat Daya, Marwan Z, pada kegiatan Pembinaan Dai dan Daiyah, Kamis, 09 Oktober 2025 di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Aceh Barat Daya.
bertema “Perkuat Dakwah Moderat di Era Digital” yang digelar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Kamis, 09 Oktober 2025 di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Abdya.
Sebanyak 30 dai dan daiyah di Aceh Barat Daya mengikuti pembinaan bertajuk “Perkuat Dakwah Moderat di Era Digital” yang digelar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya. Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum bagi para dai dan daiyah untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan menghadirkan dakwah yang bijak di ruang digital.
Marwan mengatakan, dakwah masa kini menuntut kemampuan para pendakwah untuk beradaptasi dengan dunia digital.
“Transformasi dakwah hari ini tak lagi terbatas di majelis taklim, atau hanya dengan menjadi khatib Jumat. Kita harus siap masuk ke ruang publik digital dengan pesan yang menyejukkan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memperkuat kompetensi personal dan digital bagi pendakwah.
“Sebelum berdakwah, perbaiki dulu diri kita. Dakwah bukan hanya disampaikan, tapi dipraktikkan. Dai juga harus bisa memanfaatkan berbagai platform media sosial, podcast, dan konten pendek yang inspiratif,” kata Marwan.
Pembinaan ini menghdirkan narsumber dari Majelis Permusyawaratan Ulama (PU) Aceh Barat Daya, Fakhrijal, yang memaparkan karakter dai moderat yang iktidal, wasatiahh, dan seimbang dalam menyampaikan pesan agama di tengah masyarakat. Sementara narasumber dari Satuan Intelijen Keamanan (Sat Intelakm) Kepolisian Resor Aceh Barat Daya, jarot Harsono menekankan pentingnya peran dai dalam membantu mencegah paham intoleransi, radikalisme, dan terorisme melalui dakwah yang damai dan edukatif.[]