[Kota Langsa | Erlisa] Dari hasil pemeriksaan Rabu lalu petugas kesehatan Puskesmas Langsa Kota menemukan adanya jentik nyamuk di bak air kamar mandi atau WC milik MI Gampong Meutia Langsa, pemantauan jentik nyamuk ini dilaksanakan langsung oleh Petugas Puskesmas Langsa Kota Bapak Safzoel, A.Md bersama rekannya.
Untuk mencegah semakin banyaknya anak-anak yang terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) dan chikungunya memasuki musim hujan minggu terakhir ini Puskesmas Langsa Kota melakukan fogging terutama di lingkungan madrasah.
Selain melakukan fogging di madrasah-madrasah seperti di MI Gampong Meutia Langsa musim hujan yang merupakan faktor utama berkembang biaknya nyamuk aedes aigypti dan chikungunya, untuk pencegahan Puskesmas Langsa Kota juga melakukan fogging di tempat-tempat fasilitas umum.
Petugas Puskesmas Langsa Kota Bapak Safzoel, A.Md menjelaskan “Fogging bukan cara yang paling baik untuk mencegah DBD dan chikungunya fogging hanya mematikan nyamuk yang sudah dewasa saja, sedangkan yang harusnya diberantas adalah jentik nyamuk asal muasal penyebabnya. Fogging saja tidak efektif karena efeknya hanya jangka pendek.”
“Tiga hari kemudian akan ada nyamuk lagi karena jentiknya tidak mati dengan fogging,” jelas Safzoel, A.Md. Menurutnya, selama ini fogging atau yang biasa kita kenal pengasapan kerap diandalkan masyarakat untuk memberantas nyamuk demam berdarah Padahal fogging bukanlah upaya yang paling dianjurkan dalam pengendalian nyamuk demam berdarah.
Menurut Ibu Khairul Husna, S.Pd.I M.Pd selaku kepala MI Gampong Meutia Langsa pada pemantauan ini, pihaknya sengaja melibatkan berbagai unsur. ”Untuk mencegah penyakit demam berdarah dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk membiasakan diri hidup bersih hal ini untuk menghindari perkembangbiakan jentik nyamuk sehingga pencegahan demam berdarah dapat dilakukan sedini mungkin, kami juga berterimakasih atas kerjasama yang telah terjalin dengan puskesmas langsa kota semoga dapat terus berlanjut,” ucapnya. [dnl/yyy]