Banda Aceh (Inmas) --- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melaksanakan kegiatan Workshop Education Management Information System (EMIS) Pndok Pesantren yang dilaksanakan di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi, Banda Aceh. Kegiatan Workshop ini digelar selama 3 hari dari tanggal 5 s.d 7 September 2019.
Kegiatan Workshop EMIS Pontren yang mengambil tema "melalui emis kita satukan langkah untuk updating data emis yg up to date" ini dihadiri dan dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Drs.H. M Daud Pakeh, didampingi oleh Kepala Bidang PD Pontren dan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Kamis Sore (05/09).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh pada kesempatan ini mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren merupakan pilar pendidikan penting bagi agama dan bangsa. Meskipun sampai saat ini pesantren masih sangat banyak yang beroperasi secara mandiri namun pemerintah berupaya meningkatkan perhatian dan bantuan kepada pondok pesantren meskipun masih minim dan belum memiliki regulasi kuat untuk memperkuat peran pemerintah dalam pembangunan dan pengembangan Pondok Pesantren.
"RUU Pondok Pesantren yang saat ini sedang dalam pembahasan, harapan kita semoga akan segera disahkan menjelang hari santri 22 Oktober mendatang" Harap Daud Pakeh
Hal lain dikemukakan oleh Daud Pakeh, bahwa perkembangan teknologi digital dan komunikasi elektronik menuntut Pondok Pesantren juga memahami dan mampu akan hal tersebut. Diantaranya, aplikasi EMIS merupakan satu hal yang harus diikuti dan selalu di update supaya Pemerintah dan kita semua dapat selalu mengetahui dan memahami perkembangan pendidikan di Pondok Pesantren dari masa ke masa. EMIS adalah basis data pendidikan sebagai dasar pemerintah menentukan kebijakan untuk pengembangan Pondok Pesantren termasuk dalam penyediaan anggaran. Dalam hal bantuan anggaran, izin operasional pesantren menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi.
Lebih dari itu, Daud Pakeh berharap lulusan dayah atau pesantren intelektualnya akan mampu memiliki kemampuan intelektual yang setara dengan lulusan perguruan tinggi, meskipun bidangnya tidak sama.
"Updating Emis Pondok Pesantren diperlukan untuk pengembangan potensi lembaga dan juga santri yang ada". kata Daud Pakeh sesaat sebelum mengakhiri sambutan dan membuka acara.
Workshop EMIS Pondok Pesantren ini diikuti oleh 46 orang peserta terdiri dari operator EMIS Kankemenag Kabupaten dan Kota se-Aceh dan operator EMIS dari beberapa Pondok Pesantren di Provinsi Aceh. []