[Sigli | Muhammad Mahdhar] Bulan Suci Ramadhan memasuki hari ke 20 tepatnya hari Selasa (7/7), keluarga besar MAN Sigli 1 mengadakan buka puasa bersama di Mushalla MAN Sigli. Acara buka puasa ini mengharapkan terjalinnya keakraban dan silaturrahmi sesama guru beserta keluarganya, sehingga menumbuhkan dan memperkuat kebersamaan dan kekeluargaan.
Acara yang diawali dengan Tausiyah/ceramah oleh Ust. Maimun, Lc yang berbicara tentang waktu terbaik untuk berdo’a di bulan Ramadhan dan amal yang sia-sia di hari kiamat.
Beliau menyampaikan diwaktu sahur merupak waktu terbaik untuk bermohon dan berdo’a kepada Allah Swt, karena waktu tersebut adalah waktu istajaba do’a, dan waktu sepertiga malam terakhir tersebut Allah Swt “turun” dari singgasananya dan menjemput do’a-do’a hamba-Nya.
Dan beliau menjelaskan pula bahwa ada amal-amal baik yang akan sia-sia di akhirat nanti, ada yang rajin shalat tapi shalatnya tidak dihitung sebagai amal baik, karena dia shalat biar orang-orang memanggilnya a’lim atau shaleh, sehingga amalnya tidak diterima. Ada orang dermawan yang sia-sia, karena dia ingin dilihat oleh orang- orang dan disebutnya sebagai dermawan, sehingga dermawannya (amal baiknya) ditolak dan sia-sia.
Nantinya akan ada ulama yang masuk neraka, ada ilmuwan yang masuk neraka, dan ada dermawan yang akan masuk ke neraka, karena mereka beribadah hanya untuk dilihat oleh orang dan mendapat pujian dari masyarakat, nau’zubillahi mindzalik.
Buka puasa bersama diawali dengan do’a dan mencicipi makanan dan minuman yang ringan.
Selanjutnya melaksanakan shalat maghrib berjama’ah, dan diteruskan dengan makan nasi bersama.Kebersamaan yang indah, berkumpulnya keluarga-keluarga, saling menyapa dan saling bersalaman, menjadikan momentum memperkuat persaudaran dan tali silaturrahmi antar sesama, karena kebersamaan dalam suatu organisasi adalah kekuatan untuk maju dan berkualitas. [Jurnalis MAN Sigli 1/yyy]