CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Bismillahirrahmanirrahim, Hud-Hud, dan Pentingnya Memilah Berita

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 259
Selasa, 25 Agustus 2015
Featured Image

[Kanwil | Yakub]  Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs H M Daud Pakeh ajak jajarannya, terutama yang mempublikasikan kegiatan Kemenag, lewat media mana  pun, agar menyajikan kabar secara objektif, bukan fitnah, dan penuh kehati-hatian dalam pemberitaannya.

“Jangan sampai informasi terpenting, justru diabaikan,” kata Kakanwil saat membuka Pelatihan Jurnalistik bagi Aparatur Kemenag se Aceh, di Paviliun Seulawah Hotel, Blang Padang, Banda Aceh (25/8).

Kakanwil ajak jurnalis agar perbaiki citra Kemenag. “Mari meminimalisir kesalahpahaman dengan berita yang benar, dengan misi kebaikan, bukan dengan fitnah, bukan pula dengan berita yang multitafsir,” ajaknya.

“Berita harus berkualitas, bermutu, dalam rangka meningkatkan mutu lembaga. Pers ialah ujung tombak Kemenag, dalam menyerap informasi dan mengeluarkan informasi. Kita punya kegiatan yang banyak, tapi sangat kecil yang diberitakan oleh kawan di daerah. Juga kegiatan di Bidang-bidang, minim publikasi. Baik di median internal kita, maupun media luar. Padahal Kemenag mengurus urusan umat dari lahir sampai masuk ke liang kubur,” katanya, dalam acara yang menampilkan narasumber Nurdin Hasan dari The Jakarta Globe,BenarNes Malaysia, dan AJI; Adi Warsidi, Ketua AJI Banda Aceh dan Wartawan Tempo; serta Fakhrurradzi Gade, Wartawan Aceh Kita.com dan AP (Association Press) itu.

“Pemberitaan itu sangat penting, agar masyarakat bisa mengetahui apa yang dilakukan Kemenag,” lanjutnya di hadapan 30 peserta yang selama ini aktif menulis di web aceh.kemenaggo.id dan majalah Santunan.

Apalagi guru yang dituntut hari ini, lebih. Ia harus memiliki karya tulis ilmiah. “Para pendahulu, cukup banyak keahlian, tapi tidak menulis. Ada pakar astronomi, ilmu falak, tapi kurang dalam menulis. Oleh karena itu, Anda tulislah yang bermanfaat, yang dapat diwariskan pada anak cucu,” jelas dan tantangnya.

Saat membuka acara Pelatihan Jurnalistik, Kakanwil kembali mengulangi apa yang disampaikannya dalam pembukaan Rakor KUB Nasional, sebelum pembukaan Jurnalistik.

“Itulah haji, kita perkirakan haji tidak ada kendala. Dulu masalah pada perumahan, atau konsumsi, lalu ada masalah pada transportasi,” jelas Kakanwil lagi, dalam acara pers yang di-MC-kan Fajriah Bakri SAg.

“Tahun ini masalah ada di visa,” sambung Kakanwil, mengutip pertemuan dengan Sekjen Kemenag RI dan Kabag TU dan Kasubbag Hukum dan KUB (Kerukunan Umat Beragama) se Indonesia, di Helmes Palace Banda Aceh.

Soal urgennya data, informasi, dan pemberitaan, lanjut Kakanwil, kini tuntutan. “Dulu ada yang menganggap komputer barang asing. Dulu yang bisa komputer bisa dihitung dengan jari. Bahkan ada yang sudah almarhum, komputer belum bisa,” singgung Kakanwil, dalam acara yang diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi oleh Suherman TMS, yang bawakan QS An-Naml, tentang ayat Sulaiman dan Hud-Hud.

Alkisah, sambung Kakanwil, jika jujur, bukan Inggris yang duluan mendirikan pos dan sebenarnya bukan burung merpati sebagai lambang pos. Reportasi tertua yang benar, menurut QS An-Naml adalah burung Hud-Hud, reporternya Nabi Sulaiman as. Raja Sulaiman menerima informasi dan merecek kembali ke Saba’ (Yaman) sana.

“Karena kita tidak ada Hud-Hud, maka lambang pos digunakan merpati,” candanya.

Hud-Hud mempertemukan Nabi dengan Balqis, dan ajaknya masuk Islam. “Yang menarik surat Nabi Sulaiman, bertuliskan 'Ini dari Sulaiman, dan bismillahirrahmanirrahim…',” kutipnya.

Jadi, kisah Kakanwil, dengan dalil tadi, terbantahlah klaim Barat yang menyatakan pos tertua Inggris, dan merpati burung pengirim suratnya. Memang perangko tertua bergambar ratu dari negara kolonial tertua itu.

Menurut Kakanwil, Aceh salah satu daerah yang diinformasikan sering keliru. Diinformasikan juga Aceh yang bersyariat, yang beritanya dipilih berita yang ‘mengerikan’, atau ‘seram’. Padahal kenyataannya di sini, adem ayem dan damai saja. Jadi pelatihan dan hasil pelatihan ini, sangat penting. []

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh