Ciputat (Humas)---Biro Humas Data dan Informasi (HDI) Setjen Kemenag RI membahas tentang pentingnya manajemen krisis dan sinergi publikasi wacana keagamaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Moh Khaeron dari Biro HDI pusat pada Ngopi Bareng Pegiat Media Sosial Pengawasan Bidang Pendidikan yang diselenggarakan Itjen Kemenag di Pusdiklat Kemenag, Ciputat, Tanggerang Selatan, Selasa (10/3).
Moh Khaeron mengatakan dalam menanggapi dan menangani suatu isu harus dilakukan secara fokus, misalnya kita di Kemenag berfokus pada bidang agama dan kegamaan.
"Karenanya, apa yang kita lakukan dan kemudian kita publikasikan tidak keluar dari alur atau malah melewati batas tusi kita," jelasnya.
Ia berharap kehadiran Kemenag dengan berbagai suguhan informasi secara kontinyue untuk membentuk masyarakat yang rukun, hidup aman dan damai. "Sebab itu, tranformasi pemberitaan terkait hal-hal keagamaan dan isu-isu aktual, humas dapat menyampaikannya dengan adil dan berimbang," ucap Khaeron.
Pada kesempatan itu, ia berkesimpulan bahwa Humas punya peran penting sebagai corong informasi lembaga yang selalu siap melakukan mitigasi, kanalisasi informasi, membuka saluran informasi, udpate berkala, serta ketersambungan.
Sementara staf ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi, Prof Oman Faturrahman mengatakan tugas humas harus mampu memproduksi kontranarasi yang positif.
Menurutnya pelaku humas dalam menulis berita seyogyanya punya sense khusus, tanyakan pada diri sendiri "So What" (apa selanjutnya) jadi isu yang diangkat harus lebih tinggi dan dalam. Kemudian tanyakan kenapa lagi?, apa lagi?, isi pokok pikiran jadi lead news, tidak datar, harus lebih maju.
Ditambahkan bahwa kunci untuk sukses memberikan info kepada masyarakat melalui tindakan mitigatif: yaitu memproyeksikan situasi yang terjadi secara aktif dan responsif.
"Sekali lagi saya sampaikan, Humas itu harus punya sense yang bagus, bukan sekedar formalistik, dan harus sesuai kebutuhan masyarakat," ungkap Oman.
Kita berharap masyarakat dapat menerima informasi dari Kemenag yang menenangkan dan menentramkan, serta bernilai moderasi beragama, sebutnya.
Ngopi tersebut diikuti sejumlah Kakanwil Kemenag, Humas Unit Eselon I Pusat, dan Kasubbag Hukum Humas se Indonesia dengan tema "Monitoring isu Kemenag di Medsos dan mitigasinya." []