Nagan Raya (Inmas)---Setelah melaksanakan Kunjungan Kerja ke wilayah Tengah Aceh, yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh kembali melanjutkan kunjungan kerja ke Nagan Raya, Selasa (19/3).

Dalam kunjungan tersebut Kakanwil bertatap muka dengan guru madrasah, penyuluh Agama Islam, ASN KUA dan jajaran Kankemenag Nagan Raya di aula kantor Kemenag setempat.

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil menyampaikan tiga mantra Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin, yakni urgensi moderasi beragama, kebersamaan, dan integrasi data.

Kakanwil mengajak ASN Kemenag untuk menyampaikan pesan Moderat atau Wasathiyah di tengah masyarakat, menjadi pengayom dan suluh dengan menyampaikan pesan agama yang benar, tidak ekstrim atau berlebihan dan juga tidak sekuler, apalagi di tahun politik ini. 

"ASN Kemenag, karyawan KUA, dan khususnya Penyuluh Agama Islam Aceh harus dapat mengayomi masyarakat, menjadi penyejuk saat menyampaikan ceramah atau pesan agama, menjadi penyeru dengan cara terbaik, dan tidak memprovokasi yang dapat melahirkan perpecahan," ujar Kakanwil.

Kakanwil melanjutkan, moderasi beragama adalah sesuai esensi dari agama itu sendiri, yakni moderat. Melalui moderasi beragama, umat tidak tergelincir terhadap pemahaman keagamaan yang ekstrem kiri atau ekstrem kanan.

Ia menegaskan bahwa yang disampaikan adalah pesan moderasi beragama, bukan moderasi agama. Karena agama sudah sempurna, tapi cara mengamalkannya jangan sampai terjebak dalam perilaku berlebihan.

"Untuk mencegah fanatisme dan ekstremisme agama, diperlukan upaya untuk memahaminya lewat moderasi beragama, menyampaikan pesan moderasi beragama bukan moderasi agama karena Agama sudah sempurna, tapi cara mengamalkannya jangan sampai terjebak dalam perilaku berlebihan," lanjut Kakanwil.

Selain itu, Kakanwil mengajak ASN untuk tetap menjaga persatuan dan kebersamaan.

"Seperti Mantra Menag yang kedua, yaitu pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dewasa ini semakin diperlukan karena terdapat perbedaan yang sudah semakin muncul ke permukaan, mari kita jaga kebersamaan umat," ajaknya.

Kemudian, mantra ketiga adalah integrasi data. Pelayanan umat di bidang agama dan keagamaan, harus didukung dengan data mutakhir dan terintegrasi bukan data kadaluarsa dan lambat.

"Karena itu kemajuan teknologi informasi harus dimanfaatkan aparatur Kemenag untuk berbenah dengan memberikan pelayanan data keagamaan umat yang lebih cepat, akurat, dan memuaskan," urai Kakanwil.

Menurutnya, di era teknologi informasi ini, kunci sukses program pelayanan kita akan sangat dipengaruhi oleh sedetil apa penguasaan kita terhadap data, dan seefisien apa kita mengelolanya.

Pada kesempatan tersebut, Kakanwil juga mengapresiasi kinerja Kemenag Nagan Raya dan berharap untuk terus meningkatkan kinerja serta membangun lintas sektoral dengan baik.

Pada Februari lalu, Kakanwil juga telah melakukan lawatan ke wilayah Barat Selatan Aceh dalam rangka menyampaikan hasil Rakernas Kementerian Agama Tahun 2019.[]