[Batee | Gusmarwan]  Pascabanjir besar di Kecamatan Batee semua sekolah/madrasah belum berjalan normal. Bahkan ada yang belum buka pintu pagar dikarenakan masih tergenang air, entah kapan surutnya air yang tergenang dari hari pertama banjir itu.

Sangat prihatin bila kita terus perhatikan tentang letak dan bangunan lembaga pendidikan. Di mana lembaga pendidikan sebagai tempat pertama mencetak/mempersiapkan generasi bangsa yang seharusnya tempat belajar nyaman dan menyenangkan sehingga putra-putri bangsa bisa focus dalam belajar dan berkretifitas setiap harinya. Namun keadaan sebaliknya bahwa ada Madrasah dan sekolah tidak memenuhi standar lembaga pendidikan.

Ujian akhir dituntut kepada siswa untuk memenuhi batas minimal nilai, sedangkan hari demi hari beberapa kendala yang dihadapi oleh generasi bangsa ini terus dirasakan/dihadapi.

Kami berpikir  bahwa akhlakul karimah di miliki oleh putra-putri bangsa ini sudah sangat luar biasa/menyenangkan karena yang lain bisa bertahap dan akan diraih oleh para siswa tentunya.

Kami menginformasikan bahwa MIN Keude Batee, terletak tepatnya di pinggir sungai yang jaraknya hanya 12 meter antara pinggir sungai dengan gedung MIN Keude Batee. Sungai terletak sebelah selatan gedung kami.

Jum’at  (22/1) air sungai pertama kali meluap , posisi air pas berada dilantai ruang kelas. Ternyata surutnya air di sore jum’at itu, 27/1/2016 datang lagi air meluap mengenagi halaman dan ruang kelas (lebih parah). Kelas lima yang letaknya dekat dengan sungai, terendam air sekitar  60  cm, dan ruang tersebut tidak dapat ditempati sampai hari ke-4 pasca banjir karena kondisi masih tergenang air (setelah kering baru kita kerok dengan sekop).

Mobiler, ATK, buku pelajaran, dokumen, dan barang-barang lain di MIN Keude Batee rusak, bahkan lantai depan WC di belakang kelas 6 sudah retak akibat banjir tersebut.

Keadaan guru dan siswa di MIN Keude Batee, sebagian besar terkena banjir, baik yang tinggal di kecamatan Batee, maupun luar kecamatan tersebut, karena banjir merata di setiap daerah yang ada di Pidie, luar Pidie, dan sekitarnya.

Banjir akibat hujan yang sangat deras pada malam Rabu (26/1), mengguyar Pidie sekitarnya mengakibatkan setiap sungai yang ada di Pidie meluap, dan air bah merambah ke pemukiman penduduk, kantor, lembaga pendidikan, sawah, dan lain-lain (terparah Kecamatan Batee).

Selanjutnya, di MIN Keude Batee tepatnya pada 28 Januari memperingati Maulid Nabi Besar SAW, undangan sudah tersebar baik ke Muspika, Tokoh Masyarakat, Madrasah/Sekolah, dan kerabat para guru. Alhamdulillah rencana tersebut terlaksana meskipun hanya alakadar kenduri, sekitar 30 % undangan hadir. [yyy]

[Foto: mantan Kepala Madrasah pertama hadir Bapak Lukman, S.Ag; Dokumentasi pasca banjir di MIN Keude Batee, data guru dan siswa yang terkena banjir]