Banda Aceh --- Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari mengajak pegawai Kemenag untuk dapat menjadi garda terdepan dalam hal meminimalisir persoalan dalam masyarakat.
"Kita sebagai harus dapat menjadi garda terdepan untuk meminimalisir persoalan persoalan dalam masyarakat," Ujar Azhari.
Hal tersebut diungkapkanya ketika membuka dua kegiatan yang digelar Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Provinsi Aceh yaitu Pembinaan Peningkatan Kompetensi SDM Pelaporan Keuangan Masjid Tahun 2023 Dan Bimtek Fasilitator Pembinaan Aliran Paham Keagamaan, di Hotel Permata Hati, Sabtu 20/5.
Dalam sambutan dan arahannya H Azhari mengatakan agar masjid terkelola dengan baik dan makmur serta jemaah juga hidup, perlu menghidupkann potensi potensi keuangan masjid.
"Hampir di setiap masjid di kampung ada aset wakaf, bagaimana kasie bimas, ormas mendorong pengurus masjid selaku nazir wakaf untuk meningkatkan potensi itu supaya masjid punya penghasilan selain celengan masjid," ujarnya
"Kalau di Kota mungkin tanah wakaf itu dikembangkan dibangun kios, toko, supermarket, pom bensin misalnya, kalau di perkampungan mungkin bisa dengan menanam tanaman yang menghasilkan sesuai dengan wilayahnya, "sambungnya.
"Potensi keuangan masjid ada di wakaf, bukan saja hanya di celengan masjid," ingatnya.
Azhari menyampaikan bahwa pengelolaan wakaf produktif di aceh sudah ada sejak dulu.
"Sebenarnya Wakaf produktif di aceh sudah ada sejak dulu, zameun ka, jadi kalau hari ini (wakaf produktif) tidak jalan malu kita, " ucapnya.
"Wakaf produktif di Aceh zaman dulu dapat dirasakan sampai saat ini dibuktikan dengan pembagian baitul asyi kepada jemaah haji aceh beberapa tahun terakhir ini, "katanya.
Terkait Paham keagamaan, yang dikhawatirkan adalah jemaah didoktrin dengan paham paham tertentu dan gampang mengkafirkan.
"Perlu diwaspadai, memang kadang diawali dengan hadits tapi kemudian begitu tidak sama dengan cara mereka beribadah, berpakaian maka dianggap orang lain tidak sah, kafir, sesat dan sebagainya," katanya.
"Ini kita dari bimas, dari masjid perlu menyampaikan bahwa agama islam banyak pandangan, Yang penting secara aqidah, secara hukum pokok tidak bertentangan, tapi kalau yg cabang, furuiyah tentu ada perbedaan, " ujarnya.
"Hal yang besar bisa diperkecil yang kecil bisa dihilangkan. Kalau ada yang keliru segera dibahas," ajaknya.
Alfirdaus Putra SHI MA sebagai penanggungjawb kegiatan mengatakan bahwa dia kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan program Prioritas Menteri Agama. []