Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur mengikuti Zoom Meeting Sosialisasi Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme, Kamis, 12 Juni 2025

Sosialisasi ini disampaikanoleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Kepolisian Republik Indonesia, sebagai bentuk kemitraan dalam mencegah penyebaran paham ekstremisme di tengah masyarakat.

Kegiatan ini secara simbolis dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, H Salamina, SAg MA, didampingi oleh Kasubbag TU, Saiful Bahri SPdI MPd, Sosialisasi ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting yang tersebar di 10 titik lokasi (tilok), mulai dari kantor Kemenag hingga ke beberapa madrasah dalam wilayah kerja Kemenag Aceh Timur.

Dalam arahannya, H Salamina menyampaikan pentingnya pemahaman tentang bahaya pengaruh paham intoleran, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para peserta tidak hanya memahami bahaya dari ideologi-ideologi tersebut, tetapi juga mampu meneruskan pengetahuan ini kepada keluarga, lingkungan, komunitas, dan masyarakat secara luas.

"Melalui sosialisasi ini, kita berharap ASN Kementerian Agama dapat menjadi agen perdamaian dan penangkal penyebaran paham-paham yang menyimpang di tengah masyarakat," ujar H. Salamina.

Kemenag juga menekankan bahwa kegiatan ini selaras dengan ASTA PROTAS, delapan program prioritas Kementerian Agama Republik Indonesia, khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat beragama, memperkuat kerukunan, dan mewujudkan pendidikan yang unggul dan berdaya guna.

Sementara itu, dalam laporannya, Kasubbag TU Saiful Bahri menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 850 peserta dari berbagai satuan kerja di lingkungan Kemenag Aceh Timur, termasuk Kantor Kemenag, madrasah, dan Kantor Urusan Agama (KUA).

"Ini menjadi wujud sinergi Kementerian Agama dengan aparat penegak hukum, khususnya Densus 88 AT Polri, dalam memperkuat ketahanan ideologi dan kebangsaan di tengah ASN dan masyarakat," tutup Saiful Bahri.[]