[Banda Aceh| Yakub] Kontingen Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) II, dari Aceh telah tiba selamat ke Ambon, alhamdulillah. Pagi Rabu (25/5), pukul 06.50 WIT rombongan landing di Bandara Patimura, Kota Ambon, Provinsi Maluku, setelah perjalanan sekitar 10 jam setelah turun transit di Jakarta selama 3 jam.
Sebelumnya, di Aula Aziziyah UPT Asrama Haji Aceh, Kepala Kanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh melepaskan keberangkatan kontingen ke sana (24/5). Sementara di Aula Arafah sedang ada pelatihan petugas haji (petugas kloter BTJ) 1437 H.
Nah, di sela-sela pelepasan kontingen tadi, puluhan murid dan wali murid dari Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) yang bermaskas di Beurawe Kuta Alam, ramaikan Aula Utama Asrama Haji.
Di sana murid, wali murid, dan ustadz/ah, termasuk undangan (di antaranya Anggota DPRA Khairul Amal SE), gelar selain pentasyakuran, juga perpisahan dan aneka atraksi seni. “Terima kasih dewan guru, yang telah didik anak kami. Meski kami kurang waktu mendampingi anak saat di yayasan, tapi perhatian kami pada lembaga selalu penuh,” sambutan salah satu wali murid, Oriza Sativa, yang juga sebelumnya santriwati di TPQ Plus Baiturrahman itu.
“Yayasan Pendidikan Sosial dan Dakwah Hikmah Sejati Banda Aceh, gelar Perpisahan dan Pagelaran Seni dan PAI, sebagai agenda tahunan, juga santri yang di bawah TKIT Ar-Rahmah untuk Angkatan XX kali ini,” sambung wali murid lainnya, Dewi Afrina SKep, yang juga alumni dan diangkat jadi Ustadzah di TPQ Plus itu.
Kebolehan anak didik dipersembahkan dalam aula yang saat musim haji digunakan oleh jamaah haji untuk pengarahan, bimbingan, dan pelepasan itu. “Anakku Selamat Berkreatifitas di Taman Ilmu Baru” tema acara anak-anak kita ini.
TKIT Ar-Rahmah ini, elemen lain bersama SDIT Nurul Ishlah Banda Aceh didirikan pada bulan Juni tahun 2004 dengan dipimpin seorang kepala sekolah dan dibantu oleh 5 orang guru, dibawah naungan Yayasan Pendidikan, Sosial dan Dakwah Al Hikmah (sekarang Hikmah Sejati). Jumlah murid pada tahun pertama adalah 28 orang yang kesemuanya duduk di kelas satu. Pasca Tsunami, siswa angkatan pertama ini hanya tersisa 15 orang di mana sebagian sebagian besar siswa menjadi korban Tsunami.
Memasuki tahun kesepuluh, saat ini keseluruhan siswa SDIT Nurul Ishlah berjumlah kurang lebih 390 orang yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 6. Peningkatan jumlah yang sangat signifikan ini menunjukkan betapa masyarakat memberikan kepercayaan yang sangat besar kepada SDIT Nurul Ishlah dalam membina dan mendidik generasi penerus bangsa. []
[Kakanwil berikan arahan saat pelepasan kontingen PPMN II ke Ambon, ‘Salam Pramuka’ di aula Aziziah]
[Peserta bersama undangan, jajaran Bidang Penmad Kanwil, dan Kepala MTsN Model Banda Aceh, di aula Aziziah]
[Peserta pelatihan petugas haji 1437 H, di Aula Arafah]
[Wali murid sampaikan sambutan wisuda dan perpisahan, di aula Utama]
[Di aula utama]
[Di aula utama]