[Kanwil | Yakub] Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Aceh Drs H M Daud Pakeh, dalam apel Senin kemarin (16/11), kembali ajak jajarannya di mana pun, bekerja menurut job masing-masing, serta tidak ‘usil’ mengurus orang lain. Di samping itu, ajaknya dalam apel misalnya, agar jajarannya tidak suka ‘mengurus’ ‘urusan’ orang lain.
Kakanwil kembali secara terbuka ajak jajarannya, jangan suka dengar, abaikan, dan tak ‘memperturutkan’ kabar burung atau sebaris isu (issu). Baik yang menyangkut Kakanwil atau jajarannya (misalnya), maupun isu lainnya yang tidak jelas asal-usulnya.
“Mari kita kerja menurut job masing-masing, jangan urus urusan orang lain. Mari urus diri sendiri, bekerja sebaik-baiknya,” ajak Kakanwil, yang baru saja ikuti acara di Kemenag RI (bersama Kabag TU H Habib Badaruddin SSos), yang mengaitkan juga dengan konsep kerja, tanggung jawab, nafkah, sakinah mawaddah wa rahmah (samara) di kantor dan rumah tangga.
Sebelumnya, beberapa kali Kakanwil memang sempat begurau, ‘kenapa ada yang suka sekali mendengar kabar burung‘, dan ajak jajarannya agar ‘tak suka mendengar kabar burung, yang tidak jelas sumbernya,’ misal: kabarnya…, konon…, katanya….
Misalnya saat perjalanan ke pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 32 Aceh, Kakanwil sempat bergurau pada rombongan, dengan mengutip satu kabar burung itu, bahwa ada yang bilang ‘masa jabatan Kakanwil hanya enam bulan….’ Kalimat itu pula yang diulang Kakanwil di hadapan peserta apel Senin lalu.
Kami yang dengar, menjawab dengan canda pula, “Berarti jabatan Kakanwil ‘habis’ usai Hadikda di Simeulue, Pak….” Sebab saat itu, jelang September 2015, dan Hardikda Aceh dipusatkan di Simeulue.
“Dan hingga November, Kakanwil Kemenag Aceh ternyata masih pada kami,” ulang pada pagi Senin, apel rutin itu.
Kakanwil juga apresiasi upaya Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) di bawah Kabid Drs H Efendi MSi yang dalam Rakor Kepala MI se Aceh, mengajak mantan Kakanwil/Depag, selaku sesepuh. Mereka yang jadi pemateri di Asrama Haji itu, Drs Tgk H Ghazali Mohd Syam, Drs H A Rahman Tb Lt, dan Drs H Ibnu Sa’dan MPd. “Penmad sudah memulai, mari kita lanjutkan, sebab sesepuh kita punya potensi yang patut kita rangkul dan ambil ilmu dari mereka,” lanjut Kakanwil.
Selain kabar burung dan ‘bagusnya ide merangkul’ mantan Kakanwil/Depag, banyak informasi/amanat, yang kembali disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Pronvinsi Aceh Drs HM Daud Pakeh bagi jajarannya, dalam apel Senin (16/11),” ajak Kakanwil di hadapan Kabag TU, Kabid Urais Binsyar, Kabid PHU, Kabid PD Pontren, Kabid Penmad, dan para Pembimas dan jajarannya (Kabid PAI dan Kabid Penais Zawasedang dinas luar).
Kakanwil sampaikan bahwa, ini sudah bulan November, tinggal sekitar sebulan lagi masa kita bekerja, dan tibalah masa pengevaluasian kinerja 2015. Dan untuk itu, usai zhuhur Senin (16/11) juga, telah usai rapat Kakanwil bersama Kabag, para Kabid, para Pembimas, para Kasubbag, dan para Kasi. Juga dibicarakan rencana pelaksanaan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 70.
Lewat apel di halaman Kanwil, H Daud Pakeh sampaikan beberapa perkembangan lain, selain penilaian Kementerian Pendayaan Aparatur Negara dan (KemenPAN-RB), Tunjangan Kinerja (Tunkin), jabatan, Rakor Kepala MI, HAB 2016, dan qurban 1438 H.
“Bahwa hasil penilaian Kemen PAN-RB pada kinerja lembaga/instansi, menunjukkan posisi/poin Kemenag RI naik signifikan. Pada 2013 posisi Kemenag berada pada poin 50-an, dan 2015 naik jadi 60-an,” kata Kakanwil yang kemarin Ahad (15/11), pimpin pembacaan doa dalam peringatan 10 tahun MoU Helsinki, dalam acara yang juga hadir Wapres dan tokoh dunia.
Lanjutnya, oleh karena itu Kemen-PAN RB sedang mengevaluasi penetapan Tunkin bagi PNS Kemenag untuk masa mendatang. “Insya Allah, berkat kinerja jajaran sekalian, maka angka Tunkin pun akan disesuaikan kenaikannnya,” ujarnya, dalam pembinaan apel Senin, di awal bulan Shafar 1437 H itu.
Sementara soal banyaknya Kepala dan Guru Madrasah yang sudah banyak magister, disinggung sekilas Kakanwil. “Bahwa yang penting bukan hanya intelektual, juga spiritual dan kemampuan emosional,” katanya sembari menunjukkan pada dada ini.
Sedangkan masalah samara, ajaknya, kita bina kehidupan di perkantoran dengan kehidupan yang sakinah mawaddah wa rahmah. Meskipun konsep sakinah mawaddah wa rahmah ‘miliknya’ Kabid Urusan Agama Islam (Urais Binsyar), Kakanwil ajak, “Mari kita bawa konsep bahagia rumah tangga dan konsep yang ‘dimiliki’ Bidang itu, dalam kehidupan perkantoran.”
Soal kurban, Kakanwil ajak jajarannya, “Bersama Bidang Penais Zawa mari kita ikuti jadi peng-qurban tahun depan.”
Menurutnya, jika sebelumnya kita bisa berqurban, jika instansi lain bisa, tentu Kemenag juga, tahun depan… jauh lebih bisa lagi. Apalagi dengan Tunkin yang semula 40-an persen, ke depan jadi 60 persen, Insya Allah… [inmas’s]