Banda Aceh (Humas)---Sebanyak 60 peserta santriwan dan santriwati akan mewakili Provinsi Aceh pada Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVIII di Padang, Sumatera Barat.
Even nasional dua tahunan ini berlansung pada 12-21 November 2020 dan tema "MTQ Mewujudkan SDM yang Unggul, Profesional, dan Qur'ani menuju Indonesia Maju".
Panitia telah mempersiapkan dan memberikan pembinaan dan latihan baik secara online maupun langsung kepada para peserta.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan semua peserta yang akan berangkat ke Padang, merupakan hasil seleksi dari tingkat kabupaten/kota.
"Kita lakukan persiapan dan pembinaan sebaik mungkin, supaya peserta yang telah terpilih mampu bersaing di level nasional pada MTQN tahun ini," kata Iqbal, Kamis, 12 November 2020.
"Kami mengharapkan doa dan dukungan dari masyarakat Aceh untuk perolehan hasil yang terbaik bagi kafilah Aceh pada MTQ Nasional, berprestasi dan mengharumkan nama Aceh," ucapnya.
Selain itu, ia juga meminta doa untuk kesehatan seluruh peserta kafilah Aceh hingga kegiatan selesai di tengah suasana pandemi Covid-19.
"Kami harapkan panitia juga berorientasi untuk menjaga dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik dari keberangkatan sampai pemulangan, sebelum berangkat kita juga di SWAB sebagaimana menjadi syarat keikutsertaan," katanya.
Ia menjelaskan bahwa tim dari Aceh, yang terdiri dari peserta, panitia dan official akan bertolak ke Padang via Bandara SIM Aceh Besar, Jum'at Besok, 13 November 2020.
Kabid Penaiszawa, Drs H Azhari menjelaskan, pembukaan MTQN ke 28 akan berlangsung pada 14 November 2020 di Main Stadium Nagari Sikabu, Kabupaten Padang Pariaman.
Dikatakan Azhari, penjemputan kafilah di Bandara Minangkabau sejak 12 - 13 November 2020, setelah mengikuti rangkaian kegiatan, dan peserta akan kembali ke daerah masing-masing 21 November mendatang.
Sebagai informasi, berikut panduan bagi kafilah saat tiba di Kota Padang:
1. Surat Gubernur Sumbar tanggal 30 September 2020 mengatur, bahwa setiap kafilah harus melakukan test SWAB di provinsi masing-masing dan hasilnya dikeluarkan maksimal 2 hari sebelum keberangkatan. Kalau negatif baru boleh berangkat.
2. Surat Panpel MTQ tanggal 3 November 2020 tentang Prosedur Kedatangan Kafilah MTQ ke Sumbar antara lain mengatur, kewajiban SWAB untuk semua anggota kafilah, pemisahan kafilah, dan barang-barang kafilah dengan penumpang umum.
3. Kafilah MTQ diterima di terminal baru, terpisah dari penumpang umum, sehingga memungkinkan untuk physical distancing.
4. Protokol kesehatan diterapkan di semua titik/lokasi (kendaraan, BIM, hotel, lokasi pembukaan, venue perlombaan). Penerapan protokol kesehatan diawasi oleh Kepolisian, Satpol PP, dan TNI.
5. Jika ada anggota rombongan kafilah belum melaksanakan SWAB di daerahnya, maka panitia sudah menyiapkan fasilitas SWAB di BIM (terminal kedatangan yang baru).
Informasi ini tidak disampaikan secara tertulis, karena dikhawatirkan nanti semua kafilah memilih untuk SWAB di BIM.
6. Semua panitia dan peserta yang terlibat dalam MTQ wajib di SWAB.
7. Untuk kegiatan MTQ dì masing-masing venue telah diatur waktu dan cara agar tidak terjadi kerumunan serta mengikuti protokol Covid-19.[]