[Embarkasi Aceh | Yakub] Jika sedang kenderai roda dua atau empat, di jalan darat, tiba-tiba minyak kereta habis, kita bisa dorong ke SPBU atau ke kios penjual premium/solar. Namun bagaimana jika pesawat udara, atau pembawa Jamaah Calon Haji (JCH) dari sini, atau Jamaaah Haji yang pulang dari sana, habis minyak di awan? Bandara yang layak, yang dekatlah alternatifnya.
Avtur (Aviation turbine) ialah bahan bakar jet atau jet fuel atau aviation turbine fuel (ATF). Minyak itu merupakan salah satu jenis bahan bakar penerbangan yang dirancang untuk digunakan pada pesawat terbang yang bermesin turbin gas.
Warnanya cerah sampai kekuningan. Bahan bakar yang paling umum adalah Jet A dan Jet A-1 (Avtur) yang diproduksi dalam perlengkapan spesifikasi yang terstandardisasi secara internasional.
Untuk isi minyak pesawat yang berangkat dari Indonesia Timur, Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), tempat transit Garuda Indonesia, sejak beberapa tahun lalu. Baik pergi maupun pulang. Dalam pembimbingan Jamaah Calon Haji (JCH) Kloter 1 (1-BTJ) asal Aceh Besar dan Banda Aceh terungkap, bahwa ada 53 kali singgahan (transit) di Bandara besar Aceh.
Adalah GM
Garuda Indonesia, Nano Setiawan, jelaskan pesawat sejak dini hari, untuk Kloter 1, sudah
stand by di Bandara
SIM. Dalam pembimbingan, di Aula Jeddah pagi Rabu (9/9), Pak Nano banyak sampaikan etika di pesawat, juga ke toilet.
Ada 53 penerbangan tahun ini yang transit di Bandara SIM, isi avtur di Blang Bintang. Sungguh ini membawa manfaat bagi Aceh. Bahkaan semula ada 108 penerbangan ingin transit di Aceh, tapi ada pengurangan, yang juga mereka transit di Colombo (Srilangka), maka tinggal 53 penerbangan saja yang isi avtur di Aceh.
Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, lebih dikenal sebagai Bandara Sultan Iskandar Muda (IATA: BTJ, ICAO:WITT) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yang terletak di wilayah Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II, untuk melayani rute domestik dan internasional.
Pada 9 Oktober 2011 sebuah Boeing 747-400 berhasil melakukan take off dan landing, yang membuktikan bahwa bandara ini bisa dijadikan tempat transit bagi perusahaan penerbangan internasional, juga ke Arab Saudi.
Saat pembimbingan, Nano didampingi mantan Staf Ahli Menag RI Drs H A Rahman TB, pihak Imigrasi Kelas I Banda Aceh (Drs Adhar MH), Kesehatan (dr Nungki Najfaris Alami dari
KKP/Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh) dan pembimbing jamaah ikut sampaikan pembimbingan.
Dipandu juga oleh Kasi Urais Binsyar Drs H Hamdan MA (Pembantu PPPIH). Pembimbingan dibantu Kepala UPT Asrama Haji Aceh Drs H Taufiq Abdullah. Kru seumangat… []