Empat putra Aceh pegiat ilmu falak mengikuti Training of Facilitator (ToF) Hisab Rukyat tingkat lanjutan yang berlangsung di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknis Kementerian Agama Republik Indonesia Ciputat, Tanggerang Selatan, 27-31 Mei 2024.
Keempatnya merupakan ASN Kementerian Agama Aceh yang dinyatakan lulus ujian seleksi terbuka Kementerian Agama RI.
Keempat pegawai tersebut yaitu Rahmatul Fahmi, staf Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh, Aznur Johan guru MIN 13 Aceh Besar, Ismail dari IAIN Lhokseumawe, dan M Romli dari Kankemenag Aceh Utara.
Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi sampaikan apresiasi atas kesempatan baik dari jajaran KemenagAceh, dan harapkan bisa kembangkan kapasitas ilmu falaknya di sini, serta kian generasi muda yang tekuni ilmu falak.
Selama mengikuti pendidikan, para peserta dilatih bergantian secara marathon oleh pakar ilmu falak dan peneliti astronomi nasional dari lintas lembaga, mulai dari pagi hari hingga larut malam.
Para peserta ToF Hisab Rukyat tingkat lanjut ini juga diwajibkan untuk mengikuti on the Job Training sepanjang bulan Juni dan ujian akhir yang dijadwalkan berlangsung pada awal Juli nanti di hadapan pakar ilmu falak yang terdiri dari Prof Dr KH Izuddin MAg, H Ismail Fahmi SAg, dan Kiai Hendro Setyanto MSi.
Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Kementerian Agama, Dr H Mastuki MAg menerangkan pelatihan hisab rukyat berjenjang di lingkungan Kementerian Agama merupakan salah satu upaya negara dalam menyiapkan dan meregenerasi tenaga terampil di bidang hisab rukyat.
Setelah mengikuti training of facilitator tingkat lanjut, peserta yang dinyatakan lulus pada ujian akhir berkesempatan untuk mengikuti ujian seleksi ToF Hisab Rukyat tingkat mahir.
Kementerian Agama juga berupaya sungguh-sungguh menyiapkan tenaga terampil melalui pendidikan di tingkat universitas, pondok pesantren dan juga ma'had 'aly. Hingga kini, telah terbentuk beberapa jurusan dan takhassus ilmu falak di lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama.
Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan akan bertambah banyak anak bangsa yang mampu mengelola perbedaan metode hisab rukyat di kalangan umat Islam di Indonesia dan mampu mengajarkan kembali ilmu falak kepada kader hisab rukyat di daerahnya masing-masing.
Rahmatul Fahmi, staf Bidang Urais Kanwil Kemenag Aceh yang bertugas di Observatorium Tgk Chik Kuta Karang Lhoknga menjelaskan ia bersama ketiga rekannya dari Aceh tergabung dalam 60 peserta terseleksi lainnya dari seluruh provinsi di Indonesia.
Selama lima hari para peserta diajarkan berbagai metode hisab rukyat modern, klasik, pengembangan teknologi informasi hisab rukyat dan dinamika hisab rukyat di Indonesia.
"Kami bersyukur dan merasa terhormat mendapatkan pengalaman berkumpul dengan ahli hisab rukyat dari berbagai daerah di Indonesia dan berterima kasih kepada Kementerian Agama atas kesempatan belajar bersama pakar hisab rukyat nasional ini," ujarnya.
Ia melanjutkan, pelatihan fasilitator hisab rukyat ini menitikberatkan pada akurasi dan praktik perhitungan falakiyah dalam segala aspek, juga pemanfaatan teknologi informasi seluas-luasnya untuk kepentingan pengembangan hisab rukyat.
Ilmu falak menuntut data dan metode yang akurat dalam menyajikan data-data penting yang terkait langsung dengan ibadah umat Islam demi kesempurnaan ibadah.
Di antaranya penyajian data matahari dan bulan serta metode perhitungan yang akurat untuk digunakan dalam kalkulasi waktu shalat, kalibrasi arah kiblat, perhitungan kalender nasional dan kalender hijriyah, hisab awal bulan hijriyah, kalkulasi waktu gerhana dan penyiapan aplikasi informasi hisab rukyat untuk merawat peradaban dan kepentingan umat Islam di Indonesia.[]