Pada pengumuman yang ditandatangani oleh Direktur Penerangan Agama Islam Direktorat Jenderal Bimbingan masyarakat Islam Kementerian Agama RI Dr H Ahmad Zayadi MPd itu menyebutkan bahwa ada empat Penyuluh Agama Islam perwakilan Aceh yang masuk nominasi penyuluh award yakni:
1. Kesehatan Masyarakat, Yusniati SHI dari Aceh Utara
2. Penegakan Hukum, Muhammad SHI MAg dari Aceh Besar
3. Pelestarian Lingkungan, Amalan Salihan SPdI dari Aceh Tengah
4. Penguatan Moderasi Beragama, Harli Selian MAg dari Aceh Tenggara.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi sampaikan apresiasi dan berikan bagi para nominasi yang masuk jenjang nasional 2024.
"Selamat dan penghargaan kita sampaikan pada Ibu Yusniati, Bapak Muhammad, Amalan Salihan, dan Harli Selian atas capaian ini," ucapnya setelah pembinaan di Kankemenag Aceh Timur, dan sebelum isi Khutbah Jumat, 28 Juni 2024, di Masjid Besar Baitul Karim Simpang Ulim tentang Bahaya Judi Online dan Narkoba.
"Dan kita terus dukung para penyuluh di Aceh agar bisa tingkatkan kreativitas dan inovasi sesuai tuntutan zaman," ucapnya.
Sungguh dakwah di era gen Z kini, ujar Kakanwil, sudah mesti melampaui mimbar dan tatap muka, yaitu para penyuluh mesti manfaatkan platform media sosial seperti Facebook, Youtube, Instagram, dan Tiktok.
Azhari yang pernah menjabat Kabid Urusan Agama Islam (Urais) dan Kabid Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Kabid Penaiszawa) Kanwil, mengapreasiasi terobosan penyuluh agama yang berani maju dan mencoba ikut kompetisi sesuai kapasitasnya, hingga masuk nominasi nasional.
Azhari menyebutkan, sangat penting bagi PAI untuk membuat informasi yang kurang bagus, lalu diolah menjadi narasi yang bagus yang tidak membuat pembaca kepanasan.
“Pada calon peserta nantinya dalam ajang lainnya, kita ajak pilih judulnya yang harus membawa informasi positif, meski ada sedikit kejanggalan. Beginilah PAI dan da'i saat berdakwah,” jelasnya.
PAI memberikan informasi yang bernilai pelajaran, meneduhkan, dan menyenangkan, yang dalam bahasa Alquran, kutip dan harap Azhari, senantiasa memberikan informasi dengan hikmah, sehingga orang yang bertikai bisa berdamai kembali.
“Inilah model ceramah yang patut diaplikasikan oleh PAI dan da'i,” tegasnya.
Menurutnya, sekarang model ceramah sudah bisa dengan berbagai model. Baik melalui mimbar, media sosial, atau lewat film dan seni lainnya. Karenanya, PAI harus bijak menggunakan media sosial.
Selain itu, kata Azhari, sangat menentukan seorang PAI itu mengemas informasi jadi lebih menenangkan tanpa memicu kegaduhan.
Kabid Penaiszawa Kanwil H Zulfikar SAg MA dan Ketua Tim Penyuluh Agama Islam (Katim PAI) Kanwil Dra Evi Sri Rahayu MSos (yang juga Ketua IPARI) yang sedang di Tanah Suci, juga sampaikan keharuan dan apresiasi atas capaian jajarannya ini.
Disebutkannya, Direktur Dr Ahmad Zayadi menyampaikan bahwa peserta yang sudah dinyatakan masuk nominasi wajib mengikuti seleksi tahap dua yang dilaksanakan pada awal bulan Juli 2024 di Jakarta.
"Peserta yang masuk mominasi wajib meng-upload dokumen presentasi baik itu PPT atau Video pada aplikasi PAI award paling lambat 4 Juli 2024," lanjutnya.
Sebulan yang lalu, PAI Award Kanwil Kemenag Aceh 2024 menurut kategori saat akhir acara di Grand Arabia Hotel, Banda Aceh, Senin, 27 Mei 2024 ialah:
1. Peningkatan Literasi Al-Quran, Suriati STh dari Kota Banda Aceh
2. Pendampingan Kelompok Rentan, Fakhrizal Lc dari Aceh Utara
3. Kesehatan Masyarakat, Yusniati SHI dari Aceh Utara
4. Pemberdayaan Ekonomi Umat, Misbahul Jannah dari Aceh Timur
5. Penegakan Hukum, Muhammad SHI MAg dari Aceh Besar
6. Pelestarian Lingkungan, Amalan Salihan SPdI dari Aceh Tengah
7. Metode Penyuluhan Baru, Wahyu Qadri SHI dari Kota Langsa
8. Penguatan Moderasi Beragama, Harli Selian MAg dari Aceh Tenggara.[]