Banda Aceh (Yakub)---Pemberangkatan calon jamaah haji Embarkasi Aceh (BTJ), yang terbang ke Tanah Suci dalam Gelombang II, memang masih dua setengah bulan lagi. Namun tahapan manasik, pelunasan tahap kedua, dan pengadministrasian lainnya, sedang dilakukan untuk jamaah di Aceh yang telah disusun komposisi kloter itu.

Termasuk tahapannya, proses distribusi perlengkapan untuk 4.430 (termasuk TPHD) calon jamaah, yang akan masuk dalam 11 kloter penuh, ditambah satu kloter gabungan itu.

Hingga meugang puasa (30 Sya'ban 14539 H) ini, sudah 14 Kankemenag yang menjemput tas perlengkapan jamaah hajinya. Dengan demikian masih ada sembilan kabupaten/kota lagi yang akan menyusul mengambil koper, tas, dan tas transport untuk calon jamaah haji daerahnya.

"Terakhir, kemarin Selasa (15/5), yang datang mengambil tas koper di UPT Asrama Haji Aceh ialah Pidie sebanyak 320 set, Bener Meriah sebanyak 48 set, dan Kota Langsa sebanyak 132 set," sebut Kasi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengkapan Haji (ATP) Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), H Azhar SAg MA, di sela-sela acara perhajian di Jakarta.

Sebelumnya koper dan tas biru tua, bertuliskan Give Away Haji 2018/1439 H Garuda Indonesia itu, dijemput pertama oleh Kankemenag Kota Sabang  7 kotak (28 set), begitu tiba truk pertama, shubuh Senin (23/4).

Selanjutnya Kankemanag Aceh Utara ambil dan jemput 280 set, Aceh Barat 180 set, Kota Langsa 136 set, dan Gayo Lues 45 set. Kasi PHU dan jajarannya dari Kankemenag menjemput dari asrama haji.

Sambungnya, bahwa usai pemantapan kloter, Sabtu (12/5), yang mengambil koper ialah Aceh Tenggara sebanyak 87 set, Aceh Barat Daya 80 set, Kota Subulussalam 7 set, Aceh Singkil 13 set, dan Nagan Raya 96 set. Kakankemenag bersama Kasi PHU masing-masing daerah menjemput dengan angkutan umumnya.

Keesokannya, Ahad (13/5) dijemput pula koper untuk jamaah asal Bireuen 72 set. Senin (14/5), Banda Aceh juga menjemput 576 set.

Selebihnya, koper dan tas haji yang diperuntukkan bagi calon jamaah, dari 23 daerah yang masuk Embarkasi Aceh 1439 H/2018, masih tersimpan aman di UPT Asrama Haji Aceh.

Sementara Kabid PHU, H Abrar Zym SAg, yang bersama jajaran Kanwil tunaikan takziah ke kediaman mertua Drs H Asy'ari di Sigli (16/5), jelaskan bahwa kotak-kotak besar bawaannya, berisi koper besar, tas tentengan/troli, tas transport dan booklet (disebut satu set). Perkotak besar berisi 4 set.

Barang milik negara berlogo Kemenag dan Garuda ini, diberangkatkan dari Huda Rachma Grupindo Tangerang Selatan, hampir sepekan perjalanan ke Banda Aceh.

Barang yang belum dijemput, disimpan sementara di gedung sekretariat asrama.

Empat tronton antar koper jamaah. Terakhir shubuh Senin (23/4), tronton bawakan 1.152 set (plus lima set) koper dan tas.

Sebelum itu, Rabu (18/4), 1.067 buah dan 1.224 bekal jamaah tiba. Setiap truk bawa lebih 250 kotak besar.

Sebelumnya tiga truk besar itu satu persatu tiba, dari Tangerang Selatan, tiba shubuh Senin (16/4), bawakan lebih 1.000 set.

“Perlengkapan haji sudah tidak ada tas tenteng lagi, yang ada adalah koper kabin," sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Prof Dr H Nizar MAg pada acara pelatihan petugas haji terintegrasi provinsi Jawa Barat di Bekasi, Rabu (10/5).

Menurutnya, koper kabin lebih memudahkan daripada tas tentengan, terutama saat jamaah haji akan menaiki pesawat atau saat di imigrasi.

"Dengan koper kabin jamaah haji tinggal dorong atau tarik," imbuh H Nizar.

Sementara itu untuk tahun ini, jamaah masih menggunakan tas besar, akan tetapi diberi tambahan roda agar jamaah lebih mudah untuk membawanya. Sedangkan pada tahun 2019, seluruh tas baik ukuran sedang maupun besar berupa koper.[]