Banda Aceh (Yakub/RN)---Kakanwil Kemenag Aceh, Drs HM Daud Pakeh, mengajak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH), serta Satuan Tugas (Satgas) PPPIH Embarkasi Haji Aceh 1439 H/2018, agar lebih intensif lagi jalin koordinasi dan komunikasi, bersama lintas instansi dalam kepanitiaan, guna sukseskan prosesi haji, yang pemberangkatan untuk jamaah Aceh ini tinggal 10 hari lagi.
Kakanwil harapkan pada panitia di semua bidang, dari berbagai unsur terkait, bisa duduk lagi berkoordinasi untuk membicarakan hal-hal yang lebih teknis, agar pelaksanaan haji tahun ini, lebih baik dari sebelumnya.
Saat memimpin rapat PPPIH perdana secara lengkap, Kakanwil misalnya mengajak bidang dokumen lebih fokus dalam keakuratan dan kevalidan data jamaah, misalnya data paspor dan visanya.
"Dokumen jamaah itu sangat penting, sedikit saja salah maka berakibat fatal bagi calon jamaah yang siap-siap akan berangkat," sebut Kakanwil, yang juga Ketua PPIH Embarkasi Haji Aceh, didampingi Kabid PHU, yang juga Sekretaris PPIH, H Samhudi SSi, GM Garuda Indonesia, dan Karo Isra Aceh.
Kakanwil juga mengajak agar jadwal dan tahapan pelaksanaan sejak jamaah masuk asrama hingga terbang, disusun secara seksama, dan dilaksanakan secara baik nantinya.
Kakanwil dan peserta rapat, dari unsur kesehatan, keamanan, penerbangan, imigrasi, bea cukai, dan lainnnya itu, juga mengharapkan aturan terbaru dan jadwal pemberangkatan disosialisasikan lebih banyak lagi. Bahkan saat jamaah sedang di asrama haji.
"Kita menginginkan, waktu take off pesawat tidak tetganggu, dan boarding pass pun tepat waktu," ajak Kakanwil, dalam rapat sesudah pelantikan PPPIH, di UPT Asrama Haji Aceh, Senin (23/7).
Kakanwil ulangi bahwa, "Menag tidak meminta penambahan kuota, tapi peningkatan pelayanan bagi jamaah, juga selama di Saudi, terutama Arafah dan Mina."
"Kita menyaksikan selama di Armina, seperti tahun lalu, akomodasi tidak ditambah, sementara jamaah sangat banyak. Maka sudah tahun Indonesia tidak meminta penambahan kuota.
Layanan yang mendasar yang dilakukan oleh Saudi ialah mulai tahun ini, jamaah tidak lagi perlu menunggu di embarkasi di Saudi, karena proses rekam medik dan biomatrik dilakukan di embarkasi.[]