[Banda Aceh | Yakub]  Jika dulu sembako (sembilan bahan pokok) cuma beras, sagu dan jagung; gula pasir; sayur-sayuran dan buah-buahan; daging sapi dan ayam; minyak goreng dan margarin; susu; telur; minyak tanah atau gas elpiji (LPG); serta garam beriodium dan bernatrium, maka kini Anda tambah satu lagi yakni pulsa/hp, ‘Sembako yang ke 10 adalah… hape, lengkap dengan pulsa/jaringan/sinyal/baterenya.

“Ibu-ibu rumah tangga akan kualahan jika jaringan sibuk atau macet, apalagi pulsa habis. Mungkin sama bingungnya dengan kehabisan garam dan gula di toples bawah meja, meski rumah reyot” kira-kira demikian tamsil kawan dari Pinmas Kemenag RI di sela-sela Bimbingan Teknis (Bimtek) dan sekalian Monitoring dan Evaluasi (Monev) pekan lalu.

Tentu, ibu/apak atau anak ibu/bapak, yang di luar rumah tangga juga sama, sama susah jika batere handphone (telepon genggam) atau pulsa habis, dengan habisnya ikan dan beras. Sama susah jika bandwich dan istilah semacam itu sulit ‘dibeli’, dengan kehabisan minyak dan semacamnya.

“Sebenarnya telepon umum sekarang, bukan yang ada di simpang-simpang jalan, pertokoan, atau halte, tapi hp itulah jadi telepon umum. Dan yang di halte dan sekitarnya itu, jadi telepon khusus (jadi spesial atau barang langka) sekarang, bukan?”  tanya salah satu pembicara mata acara Jurnelis sebuah TV swasta, Ahad malam (18/5).

Sidik yang sebelum acara bersilaturrahmi dengan Kakanwil, juga sampaikan bahwa ke depan semua dengan IT, termasuk laporan kerja kita harian, mingguan, dan bulanan. Yang dalam istilahnya nanti disebut Aplikasi Daily Activity.

Demikian di antara oleh-oleh ‘curahan’ yang tercecer dari paparan Kasubbid Media Informasi Teknologi Pinmas Pusat, M Sidik Sisdiyanto, bersama kawannya (Wildan, staf TIK Kemenag RI), saat Bimtek bagi 20 peserta yang terdiri dari operator jaringan PPIK, di Bidang, Subbag, Kemenag Banda Aceh, MAN 1, MTsN 1, Balai Diklat itu, pekan lalu (12/5), di Aula Kanwil itu.

Ada slogan yang patut kita ulang, yang disebut Sidik, “Jika bisa satu menit (dalam melayani) kenapa satu jam….” “Wah kabeh pulsa, pulsa 10 ribu Kak….!” []